Adammenurut Islam. ฤdam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A'raaf [7]:11-25. Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu
Kisahputra-putri nabi di SDIT Sultan Agung 05 bersama ust. Ira
bukandari golongan para nabi ataupun syuhada', tetapi para nabi dan syuhada' mencemburui mereka,tempat mereka di sisi Allah s.w.t. Kata para. sahabat, khabarkan kepada kami siapa mereka? Rasulullah S.A.W. bersabda:" Mereka adalah satu kaum yang saling cinta-mencintai kerana Allah,
Kisahsejarah qurban ternyata memang ada sejak zaman Nabi Adam, menjadi ibadah yang paling tua yang pernah dilakukan. Yakni berqurban untuk Allah. Namun, perintah qurban dianjurkan setelah peristiwa dari kisah Nabi Ibrahim. Dengan syariat yang sudah ditentukan, yakni mengurbankan hewan ternak yang sehat.
Kisahini mencoba menguak secuil misteri tentang penciptaan Nabi Adam, dan disajikan untuk anda sekalian. Download Lagu Bang Toyib Sudah Pulang (lagu baru oi) ADAM dalam bahasa Ibrani = ืึธืึธื , dalam bahasa arab = ุขุฏู
berarti tanah, manusia, atau cokelat muda
cara membedakan oli yamalube asli dan palsu. Dalam beberapa riwayat lainnya menyebutkan anak Nabi Adam berjumlah 25 orang anak, 24 di antaranya lahir berpasangan, sedangkan satu orang tidak. Nabi Adam alaihi salam merupakan Nabi sekaligus manusia pertama yang Allah ciptakan dengan keistimewaaannya. Dalam kesendiriannya, Allah pun menciptakan untuknya seorang wanita yang menjadi istrinya yaitu Hawa. Dinamakan Hawa karena ia diciptakan dari kehidupan yaitu tulang rusuk kiri Nabi Adam. Dari Adam dan Hawa inilah yang kemudian jumlah populasi manusia semakin bertambah. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan mengenai kelahiran anak-anak Nabi Adam. Seperti yang disebutkan oleh Imam Abu Jaโfar Ibn Jarir at Thabari dalam Tarikh-nya, โHawa melahirkan anak-anak keturunan Adam sebanyak 40 dengan 20 kali kehamilanโ, hal ini pun sama sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam Tafsir Baghowi dan Tafsir Al-Qurtubi. Ada juga yang mengatakan bahwa Hawa telah mengandung sebanyak 120 kali, di setiap kehamilannya ia melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempuan. Dalam beberapa riwayat lainnya menyebutkan Nabi Adam memiliki 25 orang anak, 24 di antaranya lahir berpasangan, sedangkan satu orang tidak. Dalam beberapa tarikh, disebutkan bahwa nama-nama anak laki-laki Nabi Adam adalah Abdullah, Cayn, Qabil, Ashut, Habil, Syith, Ayad, Balagh, Athati, Tawbah, Darabi, Hadaz, Yahus, Sandal, Baraq, Wadd, Suwa, Yaguth, Yaโuq dan Nasr. Sedangkan anak-anak Nabi Adam yang perempuan tidak disebutkan namanya kecuali Iqlima, Labuda dan Hazura saja. Baca juga Kisah Adam dan Hawa Berkelana di Bumi Bagian 2-Habis Mengenai urutan kelahirannya pun banyak perbedaan pendapat dan belum dipastikan dengan baik. Ada yang menyebutkan bahwa Qabil dan Iqlima merupakan anak pertama Nabi Adam dan yang terakhir adalah Abd al-Mugith dan saudara kembarnya, Amat al-Mugith. Ada pula yang mengatakan Qabil dan Iqlima adalah anak ketiga, Habil putra keempat dan Syith adalah putra kelima. Banyaknya perbedaan riwayat yang menyebutkan mengenai kelahiran maupun nama-nama dari anak Nabi Adam, namun nama anak-anak Nabi Adam yang secara pasti disebutkan di dalam riwayat tercatat lima orang, yaitu Qabil, Habil, Iqlima, Labuda dan Syith. Dalam Al-Qurโan, Allah mengabadikan kisah kedua putra Nabi Adam yaitu Qabil dan Habil. Sebagaimana yang disebutkan dalam Qs. Al-Maidah 27-31, kisah ini bermula dari kedengkian serta marahnya Qabil atas diterimanya kurban saudaranya yaitu Habil, sedangkan kurbannya sendiri ditolak oleh Allah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Aufi dari Abdullah bin Abbas, saat itu kurban diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka dalam mempersembahkan kurban, Allah Taโala menerima kurban hamba-hambanya dengan mengirimkan api dan menyambar ke arah apa yang dipersembahkan untuk-Nya. Beberapa riwayat menyebutkan, ketika dewasa, Qabil adalah seorang petani dan bercocok tanam, sedangkan Habil adalah seorang peternak dan penggembala. Ketika memberikan kurbannya, Habil mempersembahkan seekor kambing gemuk yang dimilikinya, namun Qabil hanya mempersembahkan hasil pertaniannya dengan kualitas yang buruk. Setelah kurban telah dipersembahkan, Allah pun mengirimkan api ke arah kurban tersebut, menyambar kurban habil dan membiarkan kurban milik Qabil. Mengetahui kurbannya ditolak, Qabil pun murka dan dengki terhadap Habil dan berkata kepadanya bahwa ia benar-benar akan membunuhnya. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kedengkian Qabil terhadap Habil bermula ketika Allah mensyariatkan kepada Nabi Adam agar menikahkan putranya dengan putri dari pasangan kembaran yang berbeda bersilang. Sesuai dengan syariat tersebut, maka Qabil akan dinikahkan dengan saudara kembar dari Habil yaitu Labuda, sedangkan Habil akan dinikahkan dengan saudara kembar Qabil yaitu Iqlima. Tetapi, Qabil tidak terima akan hal itu sebab ia mendapat istri yang tidak terlalu cantik dan berkeinginan untuk menikah dengan saudara kembarnya sendiri yang berparas cantik. Nabi Adam tidak memberi izin, untuk menengahi masalah ini maka mereka berdua diminta untuk memberikan pengorbanan kepada Allah, yang apabila pengorbanannya diterima maka akan mendapatkan keadilan di sisi-Nya. Setelah kurban dipersembahkan, Allah hanya menerima kurban yang Habil berikan. Hal ini membuat Qabil marah dan dengki terhadap Habil. Sifat dengki yang ada di dalam diri Qabil membuatnya memutuskan untuk membunuh saudaranya itu. Sekalipun Habil telah memberikannya nasihat, Qabil tidak menghiraukannya. Menurut pendapat beberapa ulama, lokasi tempat Qabil membunuh Habil saat itu di kawasan pegunungan Qasiun wilayah utara Damaskus, lebih tepatnya di sebuah gua bernama gua Dam. Pada saat Habil sedang tertidur, Qabil membunuh Habil dengan cara melemparkan batu ke arah kepala Habil, hingga kepalanya pecah. Riwayat lain menyatakan bahwa Habil dicekik dan digigit hingga akhirnya matilah Habil ditangan Qabil. Peristiwa ini adalah kematian pertama yang terjadi di muka bumi dan kejahatan pertama yang dilakukan manusia. Baca juga Persekusi, Kekerasan, dan Kisah Qabil Dan HabilSetelah ia membunuh Habil, Qabil pun bingung apa yang harus ia perbuat terhadap jenazah saudaranya tersebut sebab jenazah Habil adalah yang pertama kali di muka bumi. Qabil pun menggotong mayat Habil selama kurang lebih setahun, hingga dalam keadaan demikian Allah mendatangkan dua burung gagak yang sedang bertarung dan menyebabkan salah satunya mati. Maka gagak yang masih hidup mengais-ngais tanah hingga membuat lubang untuk mengubur burung gagak yang mati. Melihat kejadian itu, Qabil mengambil pelajaran tentang cara mengubur jenazah saudaranya itu. Mengetahui kematian anaknya Habil, Nabi Adam dilanda kesedihan yang mendalam. Hingga Allah memberinya karunia seorang anak sebagai pengganti Habil yang bernama Syith, yang memiliki makna โKarunia dari Allahโ dan ia pun memiliki sifat yang sama seperti Habil. Ketika Syith telah dewasa, Nabi Adam menyampaikan pesan-pesan kepada anaknya Syith, di antaranya adalah Janganlah kamu merasa aman di dunia. Seperti diriku yang merasa aman hidup di Syurga, yang pada akhirnya aku diturunkan oleh Allah di dunia, Janganlah kamu bertindak menurut kemauan istrimu. Karena aku mengikuti hawa nafsu istriku Hawa, sehingga memakan buah pohon terlarang, lalu aku menyesalinya, Setiap perbuatan yang ingin kamu lakukan, maka renungkanlah terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan, Ketika kamu merasa takut atau ragu-ragu terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah hal itu, Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara. Dari Wahab bin Munabbih, ia mengatakan, โKetika Nabi Adam meninggal dunia, kala itu Syith telah berusia 400 tahun, yang pada saat itu juga Syith diangkat menjadi Nabi menggantikan Nabi Adam. Allah menurunkan langsung kepada Syith berupa Pedang, tali, shahifah, tabut, dan kuda yang bernama Maimun, yang apabila kuda itu meringkik maka seluruh binatang akan menyambutnya dengan tasbihโ. Baca juga Belajar Qurban dari Kedua Anak Nabi AdamNabi Adam memberikan wasiat kepada Syith untuk menggantikan dirinya dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah kepada Allah, dan selepas Nabi Adam turun Syith pun diangkat sebagai nabi kedua di muka bumi. Nabi Adam juga mewasiatkan kepadanya untuk memerangi saudaranya, Qabil. Melaksanakan wasiat sang ayah, Syith pergi untuk memerangi Qabil dan akhirnya perang pun berkecamuk. Peristiwa inilah yang menjadi perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syith memperoleh kemenangan. Qabil pun ditawan oleh Syith dan dihukum dengan cara dipanggang di bawah matahari sampai meninggal, riwayat lain yang mengatakan kedua tangannya dibelenggu di atas pundaknya dan ditahan di tempat yang panas hingga mati. Setelah melaksanakan wasiat yang diperintahkan sang ayah, Syith diutus ke Hindi India untuk menjadi โJuru Penegak Keadilanโ, dan Allah menjadikan silsilah keturunan seluruh manusia semuanya berasal dari keturunan Syith. Wallahu aโlam bi shawwab. AN
ArticlePDF AvailableAbstractAbstrak Penelitian ini berdasarkan kisah Nabi Adam As yang berbagai fragmennya tersebar diberbagai surah dan ayat, menurut Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur`anul dari pembahasan ini adalah mengetahui sekaligus menyusun kronologis narasi kisah Nabi Adam As dari proses awal penciptaannya hingga ia keluar dari surga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Untuk pengelolaan data penafsiran oleh Ibn Katsir digunakan pendekatan studi tokoh, konten analisis dan ilmu kajian terhadap tafsir Ibn Katsir, kronologis kisah Nabi Adam As terbagi tiga, yaitu pertama, penciptaan Nabi Adam ini diawali dari zat yang disebut ุชุฑุงุจ dan ุทูู serta ุญู
ูฐุฅ ู
ุณููู hingga menjadi ุตูููุตูฐูู ููุงููููุฎููุงุฑ. Setelah itu ditiupkan roh, pada proses inilah malaikat diperintah sujud kepada Adam As namun iblis enggan untuk bersujud. Kedua kisah Adam As tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Pada kejadian ini istri Adam As Hawa diciptakan oleh Allah. Ketiga, kisah Adam As dan istrinya dilarang mendekati pohon kuldi, yang kemudian aturan tersebut dilanggar oleh Adam As dan istrinya yang mengakibatkan Adam As dan istrinya dikeluarkan dari surga. Menurut Ibn Katsir keluarnya Adam As dari surga ini dalam dua tahap pertama tahap turun ke langit dunia dan kedua tahap turun ke bumi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Istinarah Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, Vol. 2 1, 2020, Januari-Juni ISSN Print 2714-7762 ISSN Online 2716-3539 Tersedia online di 60 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 Kronologis Kisah Nabi Adam As dalam Tafsir Ibn Katsir Bustamar * Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia E-mail bustamarputra95 Fitri Yeni M Dalil Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia E-mail fitriyenidalil * Corresponding Author Abstrak Penelitian ini berdasarkan kisah Nabi Adam As yang berbagai fragmennya tersebar diberbagai surah dan ayat, menurut Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur`anul Adzim. Tujuan dari pembahasan ini adalah mengetahui sekaligus menyusun kronologis narasi kisah Nabi Adam As dari proses awal penciptaannya hingga ia keluar dari surga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan konten analisis. Dari kajian terhadap tafsir Ibn Katsir, kronologis kisah Nabi Adam As terbagi tiga, yaitu pertama, proses penciptaan Nabi Adam. Kedua kisah Adam As tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Ketiga, kisah Adam As dan istrinya dilarang mendekati pohon kuldi, yang kemudian aturan tersebut dilanggar oleh Adam As dan istrinya yang mengakibatkan Adam As dan istrinya dikeluarkan dari surga. Abstract This research is based on the story of the Prophet Adam As whose various fragments are scattered in various surahs and verses, according to Ibn Kathir in Tafsir al-Qur`anul Adzim. The purpose of this discussion is to know at the same time compile a chronological narrative of the story of the Prophet Adam As from the initial process of his creation until he came out of heaven. The type of research used is library research using content analysis. From the study of the interpretation of Ibn Kathir, the chronology of the story of the Prophet Adam As is divided into three, namely first, the process of the creation of the Prophet Adam. The second story of Adam As lived in heaven with all the amenities. Third, the story of Adam As and his wife were prohibited from approaching the kuldi tree, which was then broken by Adam As and his wife which resulted in Adam As and his wife being expelled from heaven. Kata Kunci Kisah, Adam, Ibn Katsir, Kronologis PENDAHULUAN Al-Qur`an merupakan objek yang selalu menarik untuk dikaji dari semua sisinya. Al-Qur`an memiliki berbagai aspek yang dapat dikaji baik secara universal maupun parsial termasuk yang berkaitan dengan kisah-kisah yang dimuat dalam al-Qur`an. Kisah-kisah tersebut merupakan satu dari sekian banyak aspek yang membuktikan kemukjizatan al-Qur`an dan membuktikan kebenaran nubuwwah Rasulullah Saw. Rofiqoh & Ansori, 2017 25 Kisah-kisah tersebut memuat beragam permasalahan yang bisa dikaji secara substansial dan diuji kebenarannya berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Kisah-kisah dalam al-Qur`an adalah sebenar- 61 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 benarnya kisah, karena kisah-kisah tersebut pasti selalu sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Kisah-kisah tersebut juga merupakan kisah-kisah terbaik, karena kisah-kisah tersebut mengandung nilai sastra dan makna yang tinggi. Selain itu, kisah-kisah dalam al-Qur`an juga merupakan kisah-kisah yang paling besar manfaatnya. Rofiqoh & Ansori, 2017 26. Firman Allah; โSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang berimanโ. QS. Yusuf 12 111 Kisah-kisah dalam al-Qur`an bukanlah suatu cerita yang lengkap yang meliput berbagai aspek peristiwa. Seringkali tidak terdapat penyebutan tempat atau waktu kejadian, apalagi urutan ruang dan waktu. Sehingga diperlukan penejelasan lebih lanjut, yang disebut dengan Tafsir al-Qur`an. Al-Qur`an dalam memaparkan kisah tidak tersusun secara kronologis sebagaimana buku sejarah. Sebagian kisah dalam suatu surah dan sebagian dimuat dalam surah lainnya, terkadang diungkapkan secara panjang lebar, terkadang secara garis besarnya saja. Misalnya kisah Nabi Adam As dalam al-Qurโan, yang dipaparkan tidak pada satu tempat/dalam satu surah saja, melainkan diberbagai tersebut bebrda dengan kisah Nabi Yusuf As yang terfokus pada satu surah saja. Dalam al-Qur`an terdapat kisah Nabi Adam As, yang diceritakan berulang-ulang dalam berbagai surah dan ayat, seperti dalam surah Al-Baqarah [2] 30-39, Ali-Imran [3] 59, Al-Aโraf [7] 11-25. Al-Hijr [15] 26-44. Al-Isra` [17] 61- 65. Al-Kahfi [18] 50. Thaha [20] 115-124. Shad [38] 71-85. Dalam Muโjam al-Mufarras li al-Fazil Qur`an al-Karim, kata-kata Adam terdapat dalam 9 Surah, yang terdiri dari 25 ayat.Nadim, 1945 Jika dilihat dari isi surah dan ayat yang mengandung kisah Nabi Adam As ada 8 Surah, yang terdiri dari 75 ayat. Dalam ayat tersebut adakalanya membicarakan tentang penciptaan Nabi Adam, kehidupannya 62 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 di Surga dan latar belakang Nabi Adam turun dari Surga. Kisah Nabi Adam pada surah tertentu urutannya tidak lengkap, surah al-Baqarah, sebagai surah kedua berdasarkan tartib Utsmani, menjelaskan kisah Nabi Adam setelah Allah menciptakannya, dan tidak pernah membicarakan bahwa Adam diciptakan dari tanah. Hanya saja menjelaskan pemberitaan Allah kepada Malaikat tentang akan diciptakan makhluk baru sebagai khalifah di bumi, pengetahuan Adam melebihi pengetahuan Malaikat, perintah sujud, pembangkangan iblis, suruhan Allah terhadap Adam bersama istrinya tinggal di surga dan terakhir penurunan Adam dari surga. Dalam surah al-Baqarah tidak ada menjelaskan tentang penciptaan Hawa, tiba-tiba langsung godaan iblis. Sedangkan mengenai penciptaan Nabi Adam tersebut dipaparkan dalam surah lain. Dengan demikian diperlukan rentetan kisah yang lengkap, agar lebih mudah dipahami. Walaupun ada yang menyatakan kisah itu tidak harus berurutan dari awal hingga akhir. Ada sebuah kisah itu menggunakan alur maju linier, ada yang menggunakan alur mundur dan ada juga yang menggunakan alur bolak balik. Orang yang menggunakan tiga alur tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Kemudian dari pada itu agar al-Qur`an memiliki maknanya yang utuh maka perlu adanya rentetan atau urutan dari kisah itu sendiri. Dengan kata lain rentetan kisah Nabi Adam As mulai dari penciptaan hingga tahapan selanjutnya. Pada penelitian ini penulis menggunakan Kitab Ibn Katsir sebagai sumber utama. Disebabkan kitab Tafsir Ibnu Katsir memiliki keistimewaan dalam beberapa aspek, seperti dalam hal ketelitian sanadnya, kesederhanaan ungkapannya, dan kejelasan ide pemikirannya. Di samping itu dalam penafsirannya Ibn Katsir lebih mengedepankan penafsiran dengan al-Qur`an itu sendiri, jika itu tidak ditemukan di ayat lain maka beranjak pada Hadits, jika tidak ditemukan dalam Hadits, maka didukung dengan pendapat Sahabat Nabi Saw, jika tidak ada pendapat Sahabat tentang hal yang demikian maka beralih pada tabiโin. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library 63 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 research. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Sebagai penelitian tafsir tentang kisah nabi Adam As, teknik pengumpulan dan analisis data ayat-ayat al-Qur`an melalui term Adam, digunakan pendekatan tafsir tematik. HASIL DAN PEMBAHASAN Penciptaan Nabi Adam As Pengkabaran Allah Tentang Penciptaan Khalifah /Makhluk Baru di Bumi QS. al-Baqarah/2 30, Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Ibn Katsir 2017 518 menafsirkan ayat ini bahwa Allah Swt mengabarkan karunia-Nya kepada Bani Adam dengan menyebut nama mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya sebelum Allah Swt menciptakan mereka, sebagaimana firman Allah, ๎ ๎๎๎๎ ๎ซ๎๎ญ๎๎๎๎ ๎ค๎ ๎๎ ๎๎๎ญ โyakni ingatlah wahai Muhammad, saat Rabbmu berfirman kepada para Malaikat, dan kabarkanlah hal ini kepada kaummu. Ibn Jarir menyebutkan keterangan dari sebagian pakar Bahasa arab, yaitu Abu Ubaidah yang mengklaim bahwa kata ๎ซ๎merupakan zaidah tambahan. Perkiraan kalimatnya ialah ๎๎๎ญ๎ ๎๎๎๎ญ. Namun Ibn Jarir membantahnya. Al-Qurthubi mengatakan, seluruh ahli tafsir juga membantahnya, bahkan az-Zajjaj sampai mengatakan โini sebuah kelancangan dari Abu Ubaidahโ. ๎๎๎ด๎ ๎ง๎๎ฝ๎ญ๎ท๎๎๎ฐ๎๎๎๎๎๎๎๎ฐ๎ง๎ yakni, suatu kaum yang sebagian meneruskan kaum sebelumnya, abad demi abad generasi demi generasi, sebagaimana yang Allah Swt firmankan, ๎ ๎๎๎ด๎ ๎ง๎ ๎ข๎๎ ๎๎๎ ๎ฏ๎ฌ๎๎๎ ๎ฎ๎ซ๎ญ๎ฝ๎ญ๎ท๎๎๎๎ QS. al-Anโam 165. Dia Allah berfirman, .๎๎๎๎๎ฝ๎ญ๎ท๎๎๎ฏ๎๎๎ ๎ง๎ ๎ข๎๎ ๎๎ ๎ณ๎ญ๎๎QS. an-Namal 62 dan firman-Nya ๎ฎ๎๎ญ๎๎๎๎จ๎ ๎๎ ๎๎๎ฏ๎๎ธ๎ง๎๎ฅ๎ฎ๎๎ ๎จ๎ณ๎๎ฝ๎ญ๎ท๎๎๎ฐ๎๎๎๎๎๎ผ๎ฃ๎๎ข๎๎จ๎ฃ QS. az-Zukhruf 60 dan firman-Nya, ๎๎๎ ๎จ๎๎๎ ๎ง๎ ๎ข๎ซ๎ช๎๎๎ ๎ฆ๎ฃ QS. Maryam 59. Dan dibaca secara syadz aneh; ๎๎ฐ๎๎๎๎๎๎๎๎ฐ๎ง๎๎๎๎ด๎ ๎ง๎ ๎ฝ๎ญ๎ท๎ disebutkan oleh az-Zamaksyari dan lainnya serta 64 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 dinukilkan oleh al-Qurthubi dari Zaid bin Ali. Katsir, Jilid I, 2017 519 Proses Penciptaan Nabi Adam As QS. Ali-Imran/3 59 โSesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya "Jadilah" seorang manusia, Maka jadilah Diaโ. Pada ayat ini Ibn Katsir tidak menjelaskan makna ๎๎๎ฎ๎ secara detail, dari lafaz ayat Adam kejadian awalnya memang dari ๎๎๎ฎ๎ namun dalam penafsirannya ayat tersebut membahas tentang kisah Nabi Isa yang tidak memiliki bapak yang sama dengan kejadian Nabi Adam As. Namun pada surah al-Hajj/22 5, Allah menjelaskan โHai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, Maka ketahuilah Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamuโฆโ ๎๎๎ฎ๎ disini adalah asal mula kejadian Adam As yaitu diciptakan dari tanah, kemudian anak keturuananya dari air yang hina. Katsir, 2017 112. Jilid 7 QS. al-Hijr/15 26, โDan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentukโ. Ibn abbas As, Mujahid dan Qatadah berkata โYang dimaksud dengan shalshal disini ialah tanah liat kering. Secara lahiriah ia seperti firman Allah Swt, ๎๎ถ๎ญ๎๎๎จ๎ด๎๎ธ๎๎๎ด๎๎ ๎ณ๎๎๎ด๎ผ๎ธ๎ ๎ด๎ป๎ ๎ธ๎ฆ๎ถ๎ฃ๎ ๎ด๎ฅ๎๎ด๎ด๎ธ๎ง๎ถ๎ธ๎น๎๎ ๎ด๎๎ด๎ ๎ด๎ง๎๎บ๎ฝ๎๎ ๎ณ๎ญ๎๎ด๎ง๎ ๎ธ๎ฆ๎ถ๎ฃ๎๎ณ๎๎ถ๎ญ๎๎ด๎ฃ๎ ๎ธ๎ฆ๎ถ๎ฃ๎ ๎๎ฅ๎๎ด๎ ๎ธ๎๎๎ ๎ด๎๎ด๎ ๎ด๎ง ๎ด๎ญ๎๎๎บ๎พ๎ QS. Ar-Rahman 14-15. Pendapat dari Mujahid juga ๎ ๎ป๎ผ๎ ๎ป ialah tanah yang berbau busuk. Namun penafsiran ayat dengan ayat lain lebih utama. Firman Allah ๎ฆ๎ฃ๎๎๎ป๎ค๎ฃ๎ฅ๎ฎ๎จ๎ด๎ฃ๎ ๎ , yakni tanah liat kering dari lumpur hitam sedangkan ๎ฅ๎ฎ๎จ๎ด๎ฃ artinya halus atau licin. Karena inilah, diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa ia berpendapat, ia adalah tanah liat yang basahโ. Juga diriwayatkan dari Ibn Abbas, Mujahid dan adh-Dhahak, bahwa yang dimaksud ๎๎ป๎ค๎ฃ๎ฅ๎ฎ๎จ๎ด๎ฃ๎ ๎ , ialah tanah yang berbau busuk. Ada pendapat yang lain 65 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 bahwa yang dimaksud dengan ๎๎ป๎ค๎ฃ๎๎๎ฅ๎ฎ๎จ๎ด๎ฃ, disini ialah yang diberi bentuk. Ibn Katsir, jilid 6, โingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya" QS. Shad/38 71-72. Allah menciptakannya dengan tangan-Nya agar Iblis tidak menyombongkan diri darinya dan agar Dia berkata kamu menyombongkan diri dari apa yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku, padahal Aku sendiri tidak menyombongkan diri darinyaโ. Allah menciptakannya sebagai manusia, ia berbentuk jasad dari tanah liat selama 40 hari sejak hari Jumโat, para Malaikat melewatinya, mereka terkejut karena melihatnya. Yang paling terkejut dari mereka adalah Iblis, ia melewatinya dan memukulnya, hingga jasad itu mengeluarkan suara, seperti tanah bejana tanah liat yang berdenting, firman Allah, ๎๎ณ๎ ๎ป๎ผ๎ธ๎ ๎ด๎ป๎ ๎ธ๎ฆ๎ถ๎ฃ๎๎ถ๎ญ๎๎๎จ๎ด๎๎ธ๎๎๎ด๎ QS. ar-Rahman/55 14. Iblis berkata, โkamu diciptakan untuk suatu perkaraโ. Lalu ia masuk masuk ke dalam mulutnya dan keluar dar duburnya, ia berkata kepada Maliakat, jangan takut terhadapnya, sesungguh Rabb kalian tidak membutuhkan sedangkan ia ini berongga. Bila aku menguasainya, benar-benar aku akan menghancurkannya. Katsir, Jilid I, 2017 540 Manakala sudah tiba masanya Allah Swt meniupkan ruh padanya, Allah berfirman kepada Maliakat, bila Aku meniupkan ruh-Ku padanya maka bersujudlah kalian kepadanyaโ. Ketika Allah meniupkan ruh-Nya dan ruh itu langsung masuk melalui kepalanya maka ia bersin. Malaikat berkata kepadanya, ucapkan Alhamdulillahโ. Ia pun mengucapkannya. Maka Allah Swt berfirman, semoga Rabbmu merahmatimuโ. Ketika ruh masuk ke sepasang matanya, ia melihat buah-buahan di Surga. Ketika ruh masuk ke dalam rongga perutnya, ia ingin makan, maka ia terburu-buru melompat menuju buah Surga sebelum ruh sampai di kedua kakinya. Hal itu ketika Allah berfirman ๎๎ด๎๎ถ๎ ๎ต๎ง๎๎๎ณ๎๎ด๎ ๎ด๎๎๎ฆ ๎ถ๎ฃ๎ ๎ต๎ฆ๎ด๎ธ๎ง๎น๎ QS. al-Anbiya`/21 37 66 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 Pengetahuan Adam As Melebihi Pengetahuan Malaikat QS. al-Baqarah/2 31-33, โDan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama benda-benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." Allah berfirman "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? Dalam ayat ini Allah Swt menyebutkan kemuliaan Adam As atas para Malaikat. Karena Allah Swt secara khusus mengajarkan ilmu khusus tentang nama-nama segalaga sesuatu sementara untuk Malaikat tidak. Ini berlangsung setelah para Malaikat sujud kepada Adam As. Allah mendahulukan ayat ini karena ada hubungan antara ayat ini dengan ketidaktahuan Malaikat tentang hikmah diciptakannya khalifah manakala mereka menanyakan hal itu kepada Allah Swt, maka Allah Swt mengabarkan kepada mereka bahwa Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui. Untuk itu selanjutnya Allah Swt menyebutkan ayat ini setelah itu untuk menjelaskan kemuliaan Adam As karena Allah Swt telah memberinya kelebihan daripada mereka dalam hal ilmu. Allah Swt berfirman ๎๎ฏ๎๎ค๎ณ๎ท๎๎๎ก๎ฉ๎๎๎ข๎ท๎ ๎๎๎ฌ๎ ๎. Katsir, Jilid I, 2017 530 ๎As-Suddi mengatakan, dari orang yang menyampaikan hadits kepadanya dari Ibn Abbas tentang ayat ๎ ๎ก๎ฉ๎๎ ๎ข๎ท๎ ๎๎๎ฌ๎ ๎๎๎ฏ๎๎ค๎ณ๎ท๎, ia berkata Dia menunjukkan kepadanya nama-nama anaknya, satu persatu dan nama-nama hewan, dikatakan kepadanya, ini keledai, ini unta, ini kuda. Adh-Dahk mengatakan dari Ibn Abbas ia berkata ๎๎ท๎ ๎๎๎ฌ๎ ๎๎๎ฏ๎๎ค๎ณ๎ท๎๎๎ก๎ฉ๎๎๎ข , yaitu nama-nama benda yang diketahui oleh manusia, hewan, langit, bumi, daratan, 67 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 lautan, unta, keledai dan nama-nama makhluk lainnya. Ibn Abi Hatim dan Ibn Jarir meriwayatkan dari hadits Asyim bin Kulaib, dari Saโid bin Maโbad, dari Ibn Abbas, ia berkata ๎๎ข๎ท๎ ๎๎๎ฌ๎ ๎๎ ๎ฏ๎๎ค๎ณ๎ท๎๎ ๎ก๎ฉ๎, Dia mengajarkan kepadanya nama piring besar dan periuk. Ia berkata, Ya, sampai-sampai kentut pun ia ajarkanโ. Katsir, Jilid I, 2017 530 As-Suddi dalam tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dari Abu Shaleh dari Ibn Abbas dan dari Murrah, Ibn Masโud dan beberapa orang sahabat tentang firman Allah Swt, ๎๎ข๎ ๎๎ญ๎๎ฌ๎ ๎๎ ๎ฏ๎๎ค๎ณ๎ท๎๎ ๎ก๎ฉ๎๎ฏ yakni, kemudian para makhluk disodorkan kepada para malaikat. Ibn Juraij mengatakan dari Mujahid tentang ayat ๎๎ธ๎ข๎ต๎ฌ๎ด๎ฟ๎ด๎ฎ๎ด๎๎ ๎๎ข๎ต๎. Yakni, benda-benda yang punya nama itu disodorkan kepada para Malaikat. Katsir, Jilid I, 2017 532 Ibn Jarir mengatakan, dari al-Hasan dan Qatadah, keduanya berkata, โAllah mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, Dia menyebutkan segala sesuatu dengan nama-namanya dan umat demi umat ditampakkan kepadanyaโ. Dengan sanad ini dari al-Hasan dan Qatadah tentang firman Allah ๎ฅ๎๎๎ฆ๎ด๎๎ช๎ป๎๎ข๎๎จ๎ . Sesungguhnya Aku tidak menciptakan makhluk melainkan kalian lebih tahu darinya, maka dari itu beritahukan kepadaku tentang nama-nama benda tersebut jika kalian memang benar. Adh-Dhahak mengatakan dari Ibn Abbas ๎ฅ๎๎๎ฆ๎ด๎๎ช๎ป๎ ๎ข๎๎จ๎ . Yakni, jika kalian benar-benar tahu untuk apa Aku menciptakan seorang khlifah di muka Bumi. As-Suddi meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Shaleh dari Ibn Abbas dan dari Murrah dan dari Ibn Masโud dan beberapa orang sahabat, ๎ฅ๎๎๎ฆ๎ด๎๎ช๎ป๎ ๎ข๎๎จ๎. Bahwa Bani Adam berbuat kerusakan di Bumi dan Menumpahkan darah. Ibn Jarir berkata, โpendapat yang paling mendekati kebenaran dalam hal ini ialah takwil Ibn Abbas dan mereka yang sependapat dengannya. Makna dari ayat itu ialah bahwa Allah Swt berfirman beritahukanlah kepada-Ku nama dari benda-benda yang Aku sodorkan kepada kalian wahai para Malaikat yang berkata, โapakah Engkau menjadikan makhluk di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah dari selain kami atau sebagian dari kami, sementara selama ini kami bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan- 68 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 Mu?, bila kalian memang orang-orang yang benar dalam apa yang kalian katakana, bahwa bila Aku menciptakan khalifah-Ku di Bumi selain kalian maka anak-anaknya akan mendurhakai-Ku, berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, dan bila Aku menjadikan kalian di Bumi maka kalian akan menaati-Ku, mengikuti perintah-Ku dengan mengagungkan dan mensucikan-Ku. Bila terhadap nama-nama apa yang Aku bentangkan kepada kalian saja kalian tidak tahu padahal kalian menyaksikan mereka, maka apalagi terhadap perkara yang tidak ada perkara-perkara yang akan terjadi tentu kalian lebuh tidak tahu lagiโ. Katsir, Jilid I, 2017 533 Firman Allah Swt, ๎๎ข๎ ๎๎๎ป๎๎๎จ ๎ป๎ค๎๎ณ๎๎๎ฎ๎๎๎๎ด๎ ๎๎๎๎ ๎๎ท๎ง๎๎ ๎๎จ๎๎ค๎ท๎ ๎๎ ๎๎ฃ๎ ๎ท๎ป๎๎ ๎๎๎จ๎๎ข๎ด๎๎ค๎๎๎ ๎ข . Ini adalah pensucian dari Malaikat untuk Allah Swt, bahwa seseorang tidak mungkin mengetahui sebagian ilmu-Nya kecuali bila Dia kehendaki dan tidak mungkin mereka mengetahui sesuatu kecuali yang Allah Swt ajarkan kepada mereka. Oleh karena itu mereka berkata ๎๎๎ท๎ง๎๎๎๎จ๎๎ค๎ท๎ ๎๎๎๎ฃ๎๎ท๎ป๎๎ ๎๎๎จ๎๎๎ข๎ ๎๎๎ป๎๎๎จ ๎ป๎ค๎๎ณ๎๎๎ฎ๎๎๎๎ข๎ด๎๎ค๎๎๎ ๎ข๎ด๎ ๎๎๎. Yakni, Maha Mengetahui segala sesuatu, Maha Bijaksana pada penciptaan, perintah dan pengajaran-Mu kepada siapa yang Engkau kehendaki serta penolakan-Mu terhadap siapa yang Engkau kehendaki, Engkau memilki hikmah di balik semua itu dan keadilan yang sempurna. Katsir, Jilid I, 2017 533 Perintah Sujud Kepada Nabi Adam As QS. al-Baqarah/2 34, ๎โDan ingatlah ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam, "Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafirโ. Ini adalah kemuliaan besar dari Allah Swt untuk Adam As yang Dia karuniakan kepada anak cucunya. Allah Swt mengabarkan bahwa Dia memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepada Adam As. Banyak juga hadits yang menunjukkan hal itu, di antaranya hadits syafaโat yang sudah disebutkan, serta hadist Musa As, Wahai Rabbku perlihatkan kepadaku Adam yang telah mengeluarkan kami dan dirinya dari Surgaโ. Ketika Musa bertemu Adam, ia berkata, โkamu Adam yang telah ciptakan dengan tangan-Nya, Allah tiupkan ruh-Nya ke 69 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 dalam dirinya dan Allah perinthakan Maliakat untuk bersujud kepadanyaโ. โMaka bersujudlah para Malaikat itu semuanya bersama-sama. Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama malaikat yang sujud itu. QS. al-Hijr/15 30-31 Ibils menolak seraya menyombongka diri dan ia termasuk golongan yang kafir. Allah Swt berfirman kepadanya, โapa yang menghalangimu untuk bersujud kepada apa yang Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku saat Aku perintahkan kepadamu?โ Iblis menjawab, โaku lebih baik darinya, aku tidak akan sujud kepada apa yang Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman; โAllah berfirman "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina". Ketika Allah Swt memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada Adam, perintah itu mencakup Iblis, karena ia sekalipun bukan dari golongan Malikat, tapi ia menyerupai mereka dan menyerupai perbuatan mereka. Oleh karena itu ia masuk dalam perintah Allah Swt tersebut dan dicela kerena menyalahi perintah Allah. Karenanya Muhammad bin Ishaq mengatakan dari Khallad, dari Athaโ dari Thawus, dari Ibn Abbas, ia berkata, โIblis sebelum bermaksiat termasuk golongan Malaikat, namanya adalah Azazil, ia termasuk penduduk bumi, tergolong Malaikat yang paling giat dan paling banyak ilmunya hingga hal itu membuatnya takabur. Ia bersal dari sebuah daerah bernama Jin. Riwayat senada dari Khallad, dari Athaโ dari Thawus atau Mujahid dari Ibn Abbas atau selainnya.Katsir, jilid I, 2017 542 Ibn Jarir, dari al-Hasan, ia berkata, โIblis bukan dari malaikat sekejap pun. Ia adalah asal Jin sebagaimana Adam asal manusiaโ. Ini sanad shahih dari al-hasan. Ucapan yang sama dikatakan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. Syahr bin Hausyab berkata, โiblis termasuk Jin yang diusir para Malaikat. Ia ditahan oleh beberapa Malaikat lalu dibawa ke langit. Diriwayatkan oleh Ibn Jarir. Qatadah berkata tentang firman Allah Swt, ๎ ๎๎ ๎ซ๎๎ญ๎๎จ๎๎๎๎๎ป๎ ๎ค๎ ๎๎๎๎ญ๎ช๎ ๎ณ๎๎๎ก๎ฉ๎ท . Ketaatan itu untuk Allah. Adapun 70 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 sujud itu, maka dengannya Allah memuliakan Adam dengan memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepadanya. Katsir, Jilid I, 2017 543 Qatadah berkata tentang firman Allah, ๎๎ฆ๎ฃ๎๎ฅ๎๎๎ญ๎๎ฎ๎๎๎๎ณ๎๎ญ๎๎ฐ๎๎๎๎ฒ๎ด๎ ๎๎๎ ๎ท๎ป๎๎๎๎ญ๎ช๎ ๎ด๎๎ฆ๎ณ๎ฎ๎๎ป๎๎๎. Musuh Allah โ Iblis - dengki kepada Adam atas kemuliaan yang Allah berikan kepadanya, ia berkata, aku dari api sedangkan ia dari tanahโ. maka awal dosa mereka adalah kesombongan, musuh Allah ini menyombongkan diri sehingga ia menolak untuk sujud kepada Adam. Katsir, jilid, 2017 543 Kehidupan Nabi Adam As di Surga QS. al-Baqarah/2 35-36 Dan Kami berfirman "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.๎Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari Keadaan semula dan Kami berfirman "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." Allah berfirman dalam rangka mengabarkan bentuk penghargaan-Nya kepada Adam setelah Dia memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepadanya, maka mereka sujud kecuali Iblis. Allah mengizinkan Adam untuk masuk Surga dan tinggal disana sesukanya, makan darinya sesukanya, โyang banyak lagi baikโ yakni, dengan tenang, lapang dan baik. Katsir, Jilid I, 2017 547 Al-Hafiz Abuh Bakar bin Mardawaih meriwayatkan dari hadits Muhaamad bin Isa ad-Damaghani, dari Abu Zar, ia berkata, โaku berkata, Wahai Rasulullah, apakah menurutmu Adam itu seorang Nabi?โ Beliau menjawab, Ya. Ia seorang Nabi dan Rasul yang Allah ajak berbicara mendahului siapapun, Dia berfirman ๎๎ท๎จ๎ ๎๎๎๎๎๎ญ๎ฏ๎ญ๎๎๎ง๎๎๎ฆ๎๎ณ๎.โ Ada perbedaan pendapat mengenai letak Surga yang ditempati oleh Adam, apakah terletak di langit atau di bumi? Kebanyakan ulama berpendapat yang pertama. Sementara al-Qurthubi 71 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 menyebutkan pendapat dari Muโtazilah dan Qadariyah, bahwa surga tersebut ada di bumi. Konteks ayat tersebut menunjukkan bahwa Hawa diciptakan sebelum Adam masuk ke dalam Surga dan hal ini dikatakan dengan jelas oleh Muhammad bin Ishaq, ia berkata, โSetelah menyalahkan Iblis, Dia menghadap kepada Adam dan sebelumnya Dia sudah ajarkan seluruh nama-nama. Katsir, Jilid I, 2017 548 Kemudian Adam dibuat mengantuk sebagaimana disampaikan oleh Ahli Kitab dari kalangan Ahli Taurat dan Ahli Ilmi lainnya. Dari Ibn Abbas dan lainnya, kemudian Allah mengambil salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri dan menutup tempatnya dengan daging. Saat itu Adam sedang tidur. Adam belum bangun hingga Allah menciptakan istrinya, Hawa. Dari tulang rusuknya. Allah menciptakannya dalam bentuk seorang wanita agar Adam menjadi tenang kepadanya. Ketika Adam bangun dari tidur, ia melihat Hawa di sampingnya, maka ia berkata, sebagaimana yang mereka katakan Allah lebih tahu, โdaging, darah dan ruhkuโ. Maka Adam merasa tenang kepadanya, manakala Allah menikahkan Adam dengannya, Dia menjadikan hati Adam merasa tenang kepadanya, lalu Allah berfirman; Dan Kami berfirman "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim. Adapun firman-Nya ๎ ๎ฉ๎ฌ๎ซ๎ ๎๎๎ฎ๎๎๎ ๎ป๎ญ๎๎ฎ๎ ๎ธ๎๎, maka itu adalah ujian dari Allah untuk Adam. Para Ulama berselisih pendapat tentang apa pohon tersbut. As-Suddi mengatakan dari seorang yang menyampaikan kepadanya dari Ibn Abbas, โpohon yang dilarang untuk di makan Adam adalah anggur. Hal senada juga dikemukakan oleh Saโid bin Jubair, as-Suddi, asy-Syaโbi, Jaโdah bin Hubairah dan Muhammad bin Qais. As-Suddi dalam sebuah riwayat yang disebutkannya juga mengatakan, dari Abu Malik dan Abu Shaleh, dari Ibn Abbas, dari Murrah, dari Ibn Masโud dan beberapa orang sahabat, ๎๎ฉ๎ฌ๎ซ๎๎๎๎ฎ๎๎๎๎ป๎ญ๎๎ฎ๎ ๎ธ๎๎, yakni, pohon anggur, namun kaum Yahudi mengklaim pohon yang 72 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 dimaksud adalah pohon gandum. Katsir, Jilid I, 2017 549 Ibn Jarir berkata, seorang laki-laki dari bani Tamim menuturkan kepadaku, bahwa Ibn Abbas pernah menulis surat kepada Abu al-Jalad untuk menanyakan perihal pohon yang dimakan Adam dan pohon tempat Adam bertaubat. Maka Abu al-Jalad membalas suratnya, โkamu bertanya kepadaku tentang pohon yang dimakan Adam, adalah pohon gandum. Sedangkan pohon tempat Adam bertaubat adalah pohon zaitunโ. Hasan al-Bashri, Wahb bin Muanbbih, Athiyyah al-Aufi, Abu Malik, Muharib bin Ditsar dan Abdurrahman bin Abi Laila juga menafsirkan demikian. Katsir, Jilid I, 2017 549 Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari beberapa orang Yaman, dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, โpohon yang dimaksud adalah pohon gandum. Akan tetapi satu biji pohon gandum di Surga besarnya seperti paha sapi, rasanya lebih lembut dari keju dan lebih manis daripada maduโ. Sufyan ats-Tsauri berkata, dari Husain dari Abu Malik, ๎ ๎ฉ๎ฌ๎ซ๎ ๎๎๎ฎ๎๎๎ ๎ป๎ญ๎๎ฎ๎ ๎ธ๎๎, maksudnya adalah pohon kurma. Ibn Jarir mengatakan dari Mujahid, ๎๎ฎ๎ ๎ธ๎๎๎๎ฉ๎ฌ๎ซ๎๎๎๎ฎ๎๎๎๎ป๎ญ, yaitu pohon tin. Qatadah dan Ibn Juraij juga berkata demikian. Abu Jaโfar ar-Razi berkata, dari ar-Rabiโ bin Anas, dari Abu al-Aliyah, โbarang siapa yang memakan pohon tersebut maka ia akan buang kotoran, padahal seharusnya di Surga tidak ada kotoranโ. Abdurrazaq berkata, Umar bin Abdirrahman bin Muhrib menuturkan kepada kami, ia berkata, aku mendengar Wahb bin Munabbih berkata, Allah menyuruh Adam dan istrinya tinggal di Surga dan melarangnya memakan buah dari sebuah pohon. Pohon tersebut mempunyai dahan yang bercabang satu sama lain. Pohon tersebut juga memiliki buah yang dimakan oleh para Malaikat karena mereka kekal di dalamnya. Itulah pohon yang Allah larang Adam dan istrinya untuk memakannya. Katsir, Jilid I, 2017 550 Keluarnya Nabi Adam dari Surga Godaan Syaitan Terhadap Adam As dan Istrinya Hawa Hingga Memakan Buah Terlarang 73 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 โKemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"QS. Thaha/20 120. ๎๎๎๎ด๎ค๎ต๎ฌ๎ด๎ค๎ด๎ณ๎๎ด๎๎ด๎ญyakni bersumpah keduanya dengan nama Allah ๎ฆ๎ด๎ค๎ผ๎ต๎จ๎๎๎ ๎ฆ๎ค๎๎ ๎๎ค๎๎๎๎ฐ๎ท๎ง๎, sesungguh aku berada disini lebih dahulu dari kalian berdua, dan aku lebih mengetahui tempat ini. Iblis bersumpah kepada keduanya mengenai hal itu dengan nama Allah, sehingga keduanya tertipu. Dan terkadang seseorang bias tertipu jika disebut nama Allah. Qatadah berpendapat mengenai ayat ini bahwa Iblis bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya aku diciptakan sebelum kalian, aku lebih mengetahui daripada kalian, maka ikutilah aku, niscaya aku akan membimbing kalianโ. Sebagian ahli ilmu berkata, barang siapa yang menipu kami dengan menyebut nama Allah, kami akan tertipuโ. Katsir, Jilid IV, 2017 457 Adam dan Istrinya Mohon Ampunan Kepada Allah QS. al-Baqarah/2 37, โKemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ada yang berkata, bahwa kalimat dalam ayat ini ditafsirkan oleh firman Allah, ๎๎ ๎๎ด๎จ๎ด๎๎ ๎ธ๎ฎ๎ถ๎๎ธ๎๎ด๎๎ ๎ธ๎ข๎ด๎๎ ๎ธ๎ฅ๎ถ๎๎ด๎ญ๎ ๎๎ด๎จ๎ด๎ด๎ต๎๎ธ๎ง๎ด๎๎ ๎๎ด๎จ๎ธ๎ค๎ด๎ ๎ด๎
๎ ๎๎ด๎จ๎๎๎ด๎ญ๎ ๎ด๎ป๎๎ด๎๎๎ ๎ด๎ฆ๎ณ ๎ถ๎ฎ๎ถ๎ณ๎๎ด๎จ๎ธ๎๎๎ ๎ด๎ฆ๎ถ๎ฃ๎ ๎๎ฆ๎ด๎ง๎ฎ๎ต๎๎ด๎จ๎ด๎๎ ๎๎ด๎จ๎ธ๎ค๎ด๎ฃ๎ธ๎ฎ๎ด๎๎ด๎ญ๎ป๎ผ๎ QS. al-Aโraf/7 23. Ini diriwayatkan dari Mujahid, Saโid bin Jubair, Abu al-Aliyah, ar-Rabiโ bin Anas, al-Hasan, Qatadah, Muhammad bin Kaโab al-Qurazhi, Khalid bin Maโdan, Athaโ al-Khurasani dan Abdurraman bin Zaid bin Aslam. Abu Ishaq as-SabiโI berkata, dari seorang laki-laki, dari Bani Tamim, ia berkata, aku datang menemui Ibn Abbas dan bertanya kepadanya, kalimat apakah yang Adam terima dari Rabbnya? Ibn Abbas menjawab, Adam diajari ilmu mengenai ibadah haji. Sufyan ats-Tsauri berkata, dari Ubaid bin Umair, ia berkata, โAdam berkata, Wahai Rabb, kesalahan yang telah aku lakukan, apakah termasuk salah sesuatu yang telah Engkau tuliskan sebelum Engkau menciptakankuatau sesuatu yang aku buat sendiri dari diriku? Allah menjawab, sesuatu yang telah aku tulis atasmu sebelum Aku menciptakanmu, Adam berkata, sebagaimana Engkau 74 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 telah menulisnya atasku maka ampunilah akuโ. Itulah firman Allah ๎ช๎ด๎ ๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎ป๎ค๎ ๎๎๎ช๎ท๎๎ญ๎๎ฆ๎ฃ๎๎ก๎ฉ๎๎๎ ๎ท๎๎ ๎๎. Katsir, jilid I, 2017 554 Keluarnya Adam Bersama Istrinya dari Surga QS. al-Baqarah/2 38, Kami berfirman "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati".๎Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Penurunan yang kedua ini disebutkan karena berkaitan dengan yang sedisebutkan sesudahnya, yaitu adanya makna yang berbeda. Sebagian dari mereka berkata, ia adalah pengulangan yang berfungsi sebagai penegasan, seperti perkataan, โberdirilah, berdirilahโ. Yang lain berkata penurunan pertama dari Surga ke langit paling bawah. Penurunan kedua dari langit paling bawah ke bumi. Wallahu aโlam tentang rahasia-rahasia kitab-Nya. Katsir, jilid I, 2017 558 Allah berfirman dalam rangka mengabarkan tentang perintah-Nya kepada Adam, istrinya dan Iblis hingga Dia menurunkan mereka dari Surga. Maksud anak keturunan Adam yaitu Allah akan menurunkan kitab-kitab dan mengutus Nabi-Nabi serta Rasul-Rasul, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu al-Aliyah, al-Huda petunjuk adalah para Nabi, para Rasul, ayat-ayat dan keterangan. Muqatil bin Hayyan berkata, al-Huda adalah Muhammad. Al-Hasan berkata, al-Huda adalah al-Qur`an. Kedua pendapat ini sama-sama shahih dan pendapat Abu al-Aliyah lebih umum. ๎ฏ๎๎ด๎ช๎ต๎ซ๎ ๎ด๎๎ถ๎๎ด๎๎ ๎ธ๎ฆ๎ด๎ค๎ด๎, yakni barang siapa yang mengikuti kitab-kitab yang Aku turunkan dan Rasul-Rasul yang Aku utus. ๎ข๎ถ๎ฌ๎ธ๎ด๎ด๎ ๎ด๎๎ ๎ฒ๎๎ธ๎ฎ๎ด๎ง๎ด๎ผ๎ด๎โNiscaya tidak ada kekhawatiran atas merekaโ. Yakni dalam perkara akhirat yang mereka hadapi. ๎ฅ๎ฎ๎ง ๎ด๎ฐ ๎ธ๎ค๎ด๎ณ๎ ๎ข๎ต๎ซ๎ด๎ป๎ด๎ญโdan tidak pula mereka bersedih hatiโ. KESIMPULAN Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur`an al-Adzim, memang tidak menyampaikan kisah Nabi Adam secara kronolgis melainkan penulis 75 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 yang menyusun ayat dan surah kemudian penafsirannya dari tafsir Ibn Katsir. Dalam al-Qur`an Allah juga menyampaikan kisah Nabi Adam tidak secara runtut dalam sebuah surah melainkan terletak dan tersebar di berbagai surah dan ayat sehingga ada pengulangan pada aneka surah. Namun pengulangan tersebut tidak sepenuhnya sama, melainkan pengulangan itu untuk menguatkan yang sebelumnya. Oleh karena itu, dengan memperhatikan logika yang ditangkap dan dari deskripsi tafsir Ibn Katsir sendiri ditambah dengan penjelasannya pada buku Qashash al-Anbiya` maka dapat penulis simpulkan bahwa kronologis kisah Nabi Adam As dalam al-Qur`an menurutnya adalah Pertama, penciptaan Nabi Adam. Kedua, kisah Adam As tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Ketiga, kisah Adam As dan istrinya dilarang mendekati pohon kuldi. Menurut Ibn Katsir keluarnya `Adam As dari surga ini dalam dua tahap pertama tahap turun ke langit dunia dan kedua tahap turun ke bumi. REFERENSI Katsir, A. al-F. I. I. bin U. bin. 2017. Tafsir al-Qur`an al-Adzim Jilid 1, 4, 6, 7, 8. A. dkk Hidayat, Ed. 3rd ed.. Solo Insan Kamil. Nadim, M. 1945. Al-Muโjam Al-Mufarras Li Alfazil Qur`an Al-Karim. Mesir Darul Qutb. Rofiqoh, A., & Ansori, I. H. 2017. Kisah-Kisah Qasas dalam Al-Qur`an Perspektif Iโjaz. QOF, 1, 25โ37. Al-Farmawi, A. 2002. Metode Tafsir Maudhuโi. Jakarta RajaGrafindo Persada. Maliki. 2018. Tafsir Ibn Katsir Metode dan Bentuk Penafsirannya. El-Umdah Jurnal Ilmu Al-Qur`an Dan Tafsir, 11, 74โ86. Najib, M. 2015. Kisah Nabi Adam As dalam al-Qur`an Pendekatan Tafsir Tematik. AL-ITQAN, 1, 105โ125. Parhani, A. 2012. Adam As dalam Perspektif Hadits Suatu Kajian Tematik Terhadap Hadits Adam Abu al-Basyar. Sulesana, 6, 71โ72. Zed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. ... At this stage, the development of the fetus passes between the realms of birds and mammals. Bustamar & M Dalil, 2020 Furthermore, the fetus develops to resemble a four-legged animal like an ape. Then this stage has developed further with the presence of a head and preparation for the formation of the most important members of man. ...Humans are formed from the process of evolution according to Charles Darwin. The process of the creation of humans from the point of view of the theory of evolution put forward by a famous scientist named Charles Robert Darwin, who stated that humans were the evolution of ape species or a kind of short-tailed monkey. there is a book entitled 'On The Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favored Racesin The Strungle for Life' which states that humans came from a revolutionary ape species from a very long time ago. Darwin's theoretical paradigm in biological knowledge today is the basic reference in every theory carrying the origin of the development of life organisms. Even though there are many verses of the Qur'an that mention the elements that make up Humans in several verses. This study aims to criticize the theory. The research method used in this research is a systematic literature review. The results of this study The creation of soil according to Tanthawi, went through the following stages, turab Ali-Imran 59, clay mixed with water al-An'am 2, then became thin lazib As-Shaffat 11, then processed into black mud hammain Al-Hijr 26, then became dry clay like pottery ar-Rahman 14, after that it turned into pottery fakhkhar ar-Rahman 14, then became Adam as the first human , in the interpretation of the Ministry of Religion, through stages starting from soil, starch essence comes from soil al-Mu'minun 12, dry clay from shaped mud al-Hijr 26 , and dry soil such as pottery. Ar-Rahman14.Manusia terbentuk dari Proses Evolusi menurut Charles Darwin. Proses terciptanya manusia dari sudut pandang teori evolusi yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang terkenal bernama Charles Robert Darwin, yang menyatakan manusia adalah evolusi dari spesies kera atau sejenis monyet berekor pendek. ada sebuah buku yang memiliki judul on The Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Racesiin The Strunggle for Life Yang menyatakan bahwa manusia berasal dari spesies kera yang revolusi dari waktu yang sangat lama. Paradigma teori Darwin dalam pengetahuan biologi dewasa ini menjadi rujukan dasar dalam setiap teori-teori mengusung asal-usul dari perkembangan kehidupanorganisme. Padahal banyak ayat al qurโan yang menyebutkan tentang elemen elemen pembentuk Manusia di beberapa ayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik Teori tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah systematic literature review. Hasil dari penelitian ini Penciptaan tanah menurut Tanthawi, melewati tahapan sebagai berikut, turab Ali-Imran 59, tanah liat bercampur air al-An'am 2, kemudian menjadi lazib tipis As-Shaffat 11, kemudian berproses menjadi lumpur hitam hammain Al-Hijr 26, kemudian menjadi tanah liat kering seperti gerabah ar-Rahman 14, setelah itu berubah menjadi gerabah fakhkhar ar-Rahman 14, kemudian menjadi Adam sebagai manusia pertama, dalam tafsir Kemenag, melalui tahapan mulai dari tanah, saripati pati berasal dari tanah al-Mu'minun 12, tanah liat kering dari lumpur berbentuk al-Hijr 26 , dan tanah kering seperti gerabah. Ar-Rahman14... There is an opinion that states, that the attitude of defiance of Satan -in this case does not bow down to Adam -not only because it is based on the manifestation or manifestation of the purity of mono-theism, as they understand from the word Devil "la asjuda illa laka", "I will not worship except You", but also as a manifestation of intellectual supremacy among the Angels at that time, therefore, he rebelled. Bustamar & M Dalil, 2020 There is also an opinion, because of this attitude of intellectual supremacy then Satan is considered to be a creature who first made an analogy or qiyas. Ansari & Qomarudin, 2021 The story of Satan in this surah al-Baqarah -as seen in the above verse of the khitab -initially illustrates the narrative of Adam's creation, which is considered by God as "the only one caliph on the earth". ...Achmad AchmadThe controversy about Iblis as a "convicted" creature, cursed and expelled from various heavenly pleasures is a dramatic and perennial narrative in every divine religion. Since God proclaimed that he would create the first ruling creature on Earth [read Adam], Iblis not only presented himself as a dissident and seducer of Adam and his descendants, as the conclusion of the classical and modern interpretations above but also at the same time a symbol of negative predisposition or personification of crime, borrowing Rahman's term. This means that every form of crime committed by humans, whether in the form of murder, rape, waste, corruption, war, moral misconduct, etc., as often happens in various aspects of contemporary human life is the personification of modern NajibKisah nabi Adam Alayhi al-Salรขm dituturkan dalam fragmen-fragmen yang tersebar di berbagai surat. Masing-masing fragmen dituturkan dalam konteks wacana, style bahasa, dan sifat keluasan cerita yang berbeda. Kajian ini mencoba mengupas tentang kisah nabi Adam AS dalam perspektif Al-Qurโan sendiri, secara kronologis peristiwanya sesuai dengan yang dituturkan dalam Al-Qurโan. Kajian ini menggunakan pendekatan tafsir mawdhรปโiy atau tafsir tematik. Dalam tafsir mawdhรปโiy berbagai ayat yang berkaitan dengan tema yang diambil dikumpulkan kemudian dianalisa dari berbagai aspeknya, baik dari segi asbรขb al-nuzรปl, munรขsabah, analisis kebahasaan, untuk membentuk pandangan yang padu tentang suatu tema. Hasil kajian menunjukkan kisah Adam dituturkan dalam 7 surat, yaitu Shฤd, al-`Aโrฤf, Thaha, al-Isrฤ`, al-Hijr, al-Kahf dan al-Baqarah. Semuanya berupa surat makkiyah kecuali al-Baqarah yang berupa surat madaniyah. Masing-masing surat menuturkan fragmen kisah Adam Alayhi al-Salรขm dengan style bahasa dan titik tekan cerita yang berbeda sesuai dengan konteks penceritaan pada surat tersebut. Masing-masing fragmen saling melengkapi dan menjelaskan serta membentuk kisah yang utuh tentang Adam Alayhi al-Salรขm. Key word Adam As, tafsir mawdhรปโiy, kisah, Al-Qurโ Tafsir Maudhu'i. Jakarta RajaGrafindo PersadaA A Al-FarmawiAl-Farmawi, A. 2002. Metode Tafsir Maudhu'i. Jakarta RajaGrafindo As dalam Perspektif HaditsA ParhaniParhani, A. 2012. Adam As dalam Perspektif Hadits Suatu Kajian Tematik Terhadap Hadits Adam Abu al-Basyar. Sulesana, 6, ZedZed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta Yayasan Obor Indonesia.
Muslim sindonews Sabtu, 22 Januari 2022 - 0814 Kisah Unuq Putri Adam yang disebut-sebut sebagai pionir seks bebas dan hamil di luar nikah banyak tersebar di jaringan YouTube. Unuq dikisahkan punya anak haram yang amat kontroversial. Bagaimana tidak, selain bertubuh mega-raksasa, sang putra hidup ribuan tahun, yakni sampai pada era Nabi Musa AS. Tak sedikit ahli tafsir yang menyatakan bahwa kisah putra Unuq yang bernama Auj adalah kisah dusta. "Cerita ngawur yang tidak ada asalnya," sanggahIbnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul al-Bidayah wal-Nihayah . Kisah Unuq memang menarik dan mirip dongeng. Banyak keanehan-keanehan. Dan ulama tafsir perlu mengkritisi kisah ini karena dianggap sudah bertentangan dengan Al-Quran dan sunnah Nabi. Mari kita tengok kisah yang kontroversial itu. Jumlah putra dan putri pasangan Nabi Adam dan Siti Hawa lumayan banyak. Konon Siti Hawa hamil sebanyak 120 kali dan setiap kehamilan melahirkan anak kembar dua, laki dan perempuan. Maknanya, jumlah anak Nabi Adam adalah 240 orang. Hal tersebut diriwayatkan Ibnu Thabari dalam Tarikhu ath-Thabari. Soal jumlah putra putri Nabi Adam ini memang ada banyak riwayat yang berbeda. Imam Ibnu Jarir dalam kitab tarikhnya yang diriwayatkan dari beberapa perawi menyebutkan, bahwa putra putri Hawa dengan Adam tidak sebanyak itu. Hawa melahirkan 40 anak dari 20 kelahiran. Atsar ini juga disebutkan oleh Ibnu Ishaq dengan sanad yang sama. Beberapa ulama menjelaskan pada setiap kelahirannya dua anak kembar, satu orang putra dan satu orang putri, anak pertama mereka adalah Qobil dan Iqlima, sedangkan anak terakhirnya bernama Abdul Mugits dan Ammatul Mugits. Lahir Tunggal Hanya saja, dalam kisah Unuq lain lagi. Diriwayatkan bahwa ada satu-satunya turunan Nabi Adam AS yang lahir tunggal. Dia adalah Unuq. Dia memiliki ciri yang unik yakni dengan 2 kepala, sebagaimana kepalanya terdapat pada masing-masing bahu, yakni kiri dan kanan. Kemudian ciri berikutnya memiliki 20 jari tangan, yakni telapak tangan masing-masing 10 jari. Memiliki kuku yang panjang dan bengkok. Diriwayatkan, Hawa dengan jiwa keibuannya, tetap merawat Unuq hingga si anak dewasa. Terjadilah peristiwa pembunuhan pertama di bumi, yakni Qabil membunuh Habil. Atas peristiwa tersebut, Qabil meninggalkan gunung dan menempati lembah. Maka terpisahlah, kedua kelompok anak Adam dengan balada yang berbeda. Kelompok yang beriman bersama Adam dan Hawa menempati puncak gunung. Sementara Qabil dan keturunannya menempati lembah. Hawa memperlakukan anaknya sama, merawatnya agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Itu menjadi ciri keturunannya yang mendiami puncak, sementara yang senang melanggar perintah Allah menempati lembah. Saat berangkat dewasa, Unuq bergabung dengan Qabil. Ini terjadi setelah Nabi Adam AS wafat. Beberapa sejarawan menyebutkan, bahwa sebelum meninggal dunia, Adam merasakan hidup bersama anak, cucu, cicit, dan seterusnya hingga berjumlah orang. Nah, ketika Nabi Adam wafat, seluruh keturunan Adam menangis selama tujuh hari tujuh malam karena duka. Melihat hal tersebut, maka setan menggoda mereka. Setan merayu anak-anak Adam yang ada di lembah, sebab perangai anak Adam di lembah tersebut mudah tergoda oleh setan. Iblis menawarkan untuk menghibur mereka dengan musik. Maka dari sinilah bermula musik, berupa seruling. Dan suara suling tersebut terdengar sangat jauh. Hingga ke puncak. Mereka yang sedang berduka tiba-tiba menjadi heran dengan suara yang aneh tersebut. Mendayu-dayu, dan sesekali dengan suara yang menyayat jiwa mereka. Mereka yang ada di gunung terperanjat, namun mereka tetap bisa mengontrol diri. Kecuali Unuq Binti Adam. Dengan hati bergejolak, ia meninggalkan puncak dan menuju lembah bergabung bersama Qabil dan saudaranya yang lain, menikmati musik dan tarian. Di lembah, Unuq berjumpa dengan banyak lelaki. Dan Unuq pun kecanduan seks bebas. Banyak lelaki menggaulinya. Setiap bertemu laki-laki dia melakukan hubungan intim. Tanpa disadari, dia pun hamil tanpa tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung, Sejatinya, Unuq tidaklah cantik. Bahkan bisa dibilang, buruk rupa sehingga mustahil ada lelaki suka padanya. Namun, Unuq punya ilmu sihir yang membuat lelaki terpedaya. Ia bisa menaklukkan tiap lelaki yang dikehendakinya. Unuq akhirnya melahirkan anak lelaki bernama Wajh alias Auj alias Uajh atau sebut saja Auj bin Unuq. Nasabnya ibu karena tidak mereka ketahui siapa ayahnya. Siti Hawa sedih atas lelakuan putrinya itu. Maka beliau pun berdoa kepada Allah SWT, agar anaknya tersebut segera lenyap dari muka bumi. Allah pun mengutus singa sangat besar, yang melebihi ukuran gajah. Singa menyerang Unuq, merusak seluruh badannya. Inilah kematian pertama oleh binatang. Auj bin Unuq Membantu Nabi Nuh Unuq mati setelah setahun melahirkan Auj. Selanjutnya, Auj tumbuh menjadi orang yang sangat besar tubuhnya; tingginya mencapai 600 siku orang dahulu, yaitu sama dengan satu setengah siku orang sekarang, dan lebarnya seukuran itu, sampai-sampai ada sebuah riwayat ketika angin topan datang, angin tersebut tingginya tidak melebihi lutut Auj. Apabila dia duduk di atas gunung, tangannya dia ulurkan ke laut mengambil ikan, dan kemudian memanggangnya di matahari. Dan apabila dia marah kepada sebuah penduduk kampung, dia mengencingi mereka sehingga mereka tenggelam dalam air kencingnya. Menurut sebuah riwayat, Auj menguasai sebuah penduduk kampung. Diriwayatkan pula bahwa Auj bin Unuq hidup berumur tahun. Dia masih hidup hingga zaman Nabi Musa. Diriwayatkan, pada era Nabi Nuh, Auj bin Unuq berjasa membantu sang Nabi mengangkut kayu-kayu besar untuk membuat kapal. Dikisahkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh AS pergi ke Kufah untuk mengangkut pohon Saj. Akan tetapi, Nabi Nuh bingung bagaimana cara mengangkutnya. Maka, Allah memberi wahyu kepadanya bahwa Auj bin Unuq bisa memikulnya. Setelah Allah memberi wahyu kepada Nabi Nuh bahwa yang mampu memikul kayu itu adalah Auj dari Kufah ke tanah Hirah, suatu perkampungan dekat dengan Baghdad, maka Nabi Nuh mendatangi Auj dan memintanya memikulkan kayu tersebut untuknya. Auj berkata, "Aku tidak akan memikulnya kecuali engkau mengenyangkanku dengan roti." Kebetulan, pada waktu itu Nabi Nuh membawa 3 roti dari kacang. Dia memberikan selembar roti itu kepada Auj dan berkata, "Makanlah roti itu!" Melihat itu, Auj pun tertawa dan berkata, "Seandainya roti ini sebesar gunung itu, ia tidak akan membuatku kenyang, apalagi roti ini hanya selembar." Mendengar ucapan Auj, Nabi Nuh memotong selembar roti itu dan memberikan kepadanya dan berkata, "Bacalah bismillahirrahmaanirrahiim kemudian makan potongan roti ini." Auj pun memakannya dan kemudian dia diberi lembaran roti yang kedua. Lembaran roti yang kedua baru setengah, Auj telah kenyang dan tidak sanggup memakan apa pun. Setelah memakan roti itu, Auj membawa semua kayu tersebut dari Kufah menuju Hirah dalam sekali pemberangkatan. Di era Nabi Musa Tatkala Nabi Nuh merampungkan membuat bahtera dan banjir mulai datang, Auj memohon kepada Nabi Nuh agar ia diberi tempat dalam bahtera tersebut. Akan tetapi Nabi Nuh menolak keinginannya itu. Saat banjir melanda seluruh dunia, tinggi air tidak mencapai lutut Auj bin Unuq, Auj pun hidup hingga masa Nabi Musa AS. Auj membenci Musa dan ingin membunuhnya. Dia menghampiri tentara Musa untuk mengetahui jumlah mereka. Dia mendapatkan mereka hanya kumpulan orang dalam satu farsakh. Lalu dia pergi ke sebuah gunung dan kemudian mencabut gunung itu dari bumi. Gunung itu dibawanya di atas kepalanya dan datang untuk menimpakannya ke tentara Nabi Musa. Pada saat itu, Allah mengutus burung Hud-hud yang paruhnya diciptakan dari besi. Burung Hud-hud itu turun di atas batu tersebut dan mulailah mematukinya hingga membuatnya berlubang, lalu ia turun ke pundak Auj, dan kemudian masuk ke dalam mantelnya hingga Auj tidak bisa bergerak. Ketika Nabi Musa melihat itu, dia menghampirinya dan memukulnya dengan tongkatnya, yang panjangnya 10 siku, sambil melompat ke udara setinggi 10 siku. Tingginya Nabi Musa adalah 10 siku; jadi, pukulannya ke betis Auj pun tidak sampai. Akan tetapi, setelah Musa memukulnya, Auj tersungkur dan kemudian meninggal serta terlempar di lapangan kosong seperti gunung yang besar. Diriwayatkan bahwa di negeri Tatar Tartares ada sungai yang bernama ath-Thai. Di sana terdapat jembatan lengkung yang besar. Konon, jembatan tersebut berasal dari tulang Auj bin Unuq dan merupakan salah satu dari keajaiban dunia. Kisah Dusta Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni dalam bukunya berjudul Shahih Qashashil Quran dan diterjemahkan menjadi "Kisah-Kisah dalam Al-Quran" oleh Muhyiddin Mas Rida dan Muhammad Khalid Al-Sharih menyebutkan Auj bin Unuq termasuk kisah dusta. Auj bin Unuq, sebagaimana disebut dalam riwayat adalah orang kafir yang suka membangkang, sombong dan jahat. Setelah itu, pada banjir di era Nabi Nuh, Allah tidak membinasakannya sekalipun dia dikenal membangkang, kafir, sombong, jahat, dan anak pezina. Itu aneh. Secara akal, Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir mengatakan, bagaimana mungkin Allah membinasakan anak Nuh karena kekufurannya, dan ayahnya adalah seorang Nabi dan pemimpin orang beriman, sedangkan Allah tidak membinasakan Auj bin Unuq. Padahal, dia lebih zalim dan melampaui batas dari apa yang mereka sebutkan. Ibnu Katsir kemudian menyalahkan riwayat ini karena bertentangan dengan Al-Quran dan hadits shahih. Sedangkan dalil naqli dari Al-Quran, Allah SWT berfirman " Dan Kami tenggelamkan golongan yang itu ." QS Asy-Syuara 66. Allah SWT juga berfirman, " Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi ." QS Nuh 26 Riwayat-riwayat ini juga bertentangan dengan hadits shahih, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam, panjangnya enam puluh hasta, kemudian ukuran penciptaan itu terus berkurang hingga sekarang." Ini merupakan hadits shahih dari Nabi SAW yang tidak pernah berbicara karena mengikuti hawa nafsu. " Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya ." QS An-Najm 4 Kenyataannya tinggi manusia terus berkurang mulai dari diciptakan Adam hingga sekarang. Ini berarti bahwa tidak ada keturunan Adam yang lebih tinggi darinya. "Saya kira riwayat tentang Auj bin Unuq ini tidak lain berasal dari orang kafir yang notabene merupakan musuh para nabi. Wallahu alam," ujar Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir. Kemudian Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan kedustaan dari riwayat ini, dia berkata "Tidak terlalu mengherankan bahwa mereka berani berdusta kepada Allah. Namun yang lebih mengherankan apabila ada orang yang berani memasukkan hadits ini ke dalam kitab-kitab para ulama dan kitab-kitab tafsir yang diakui serta tidak menjelaskan kerancuannya." Menurut ahli kitab, Auj bin Unuq bukan berasal dari keturunan Nuh melainkan keturunan Adam. Semenara Allah SWT berfirman " Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan ." QS Ash-Shaffat 77 Allah memberitahukan bahwa semua orang yang masih hidup di muka bumi termasuk keturunan Nuh. Seandainya Auj itu memang benar ada, niscaya dia tidak hidup lagi setelah Nuh. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menambahkan, "Tidak diragukan lagi bahwa hadits ini dan semacamnya dibuat oleh orang kafir dari ahli kitab yang mengejek para rasul dan pengikutnya."
Kisah nabi dan rasul selalu berhasil menarik perhatian. Melalui cerita-ceritanya, kita dapat memiliki gambaran tentang betapa baik dan mulianya sosok nabi tersebut sehingga patut dijadikan sebagai panutan. Mempelajari kisah nabi dan rasul ini bisa menambah ilmu pengetahuan. Selain itu, juga dapat memberikan pelajaran tersendiri yang diambil dari kisah-kisahnya. Jadi, bermanfaat bagi kehidupan. Sebaiknya, kisah nabi dan rasul dikenalkan para orangtua sejak masa ini karena anak membutuhkan metode belajar yang menyenangkan. Misalnya, dari bercerita tentang kisah nabi dan rasul melalui buku bergambar atau ilustrasi menarik. Salah satu cerita yang bisa dibagikan, yaitu kisah Nabi Adam AS, manusia pertama ciptaan Allah SWT. Beserta awal mula munculnya kehidupan di muka rangkum kisah Nabi Adam dari buku โKisah 25 Nabi dan Rasulโ yang disusun oleh Muflihun Hasan dan berbagai sumber lainnya. 1. Allah SWT telah menciptakan bumi, malaikat, dan IslamiJauh sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah SWT telah lebih dahulu menciptakan langit, bumi, dan seluruh isinya. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran surah Hud ayat 7, Allah SWT menciptkan langit dan bumi dalam waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa di sisi Allah sama dengan 1000 tahun menurut hitungan manusia. Allah SWT adalah Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jadi, apabila Dia menghendaki untuk menciptakan sesuatu, Dia hanya perlu berfirman, โKUNโ jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya. Tidak hanya menciptakan langit, bumi, dan isinya, Allah SWT menciptakan malaikat. Malaikat dibuat dari Nur atau cahaya sebagai makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT. Malaikat memiliki akal, tetapi tidak dianugerahi nafsu sehingga tidak makan, tidak minum, tidak bersyahwat, tidak pernah berdosa, dan tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Selain malaikat, Allah SWT juga menciptakan jin atau iblis yang terbuat dari api. Berbeda dengan malaikat, jin atau iblis ini memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Terdapat jin yang patuh terhadap Allah SWT, ada pula jin yang membangkang sehingga disebut sebagai iblis atau setan. Iblis merupakan nenek moyang setan. Baik iblis maupun keturunannya, mereka sangat ingkar pada Allah SWT. Bahkan, tugasnya selalu menggoda manusia untuk berada dalam jalan yang sesat dan buruk. Hingga akhirnya, manusia yang sama berdosanya itu masuk ke neraka bersama mereka. 2. Nabi Adam diciptakan sebagai pengatur IslamiSetelah menciptakan bumi beserta isinya, lalu malaikat, dan juga iblis. Allah SWT kembali menciptakan makhluk lain, ialah manusia dari tanah liat dan lumpur malaikat sempat bertanya pada Allah SWT dan berkata kurang setuju, โMengapa Engkau akan menciptakan manusia yang hanya akan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka akan saling bermusuhan, dan saling menumpahkan darah membunuh antar sesamanya. Bukankah kamu senantiasa patuh dan mengagungkan nama-Mu?โ.Allah SWT pun berfirman, โSesungguhnya aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,โ Qs. Al-Baqarah 30. Kemudian, Allah SWT menghembuskan ruh kepadanya sehingga dapat hidup seperti manusia saat ini. Manusia pertama tersebut bernama Nabi Adam. Allah SWT sengaja menciptakan Nabi Adam untuk menjadi pengatur atau pengelola di bumi. Selain itu, Allah SWT juga menganugrahkan akal dan nafsu, serta dibekali dengan ilmu dan hikmah. Hal ini membuat manusia memiliki kelebihan dibandingkan makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. 3. Para malaikat dan iblis diperintahkan bersujud pada Nabi IslamiUsai menciptakan Nabi Adam, Allah SWT pun memerintahkan para malaikat, jin, dan iblis untuk bersujud kepadanya. Sebagai bentuk rasa hormat kepada Nabi Adam. Malaikat yang taat langsung mematuhi perintah Allah SWT dan bersujud di hadapan Nabi iblis menolaknya dengan membangkang kepada perintah Allah SWT sehingga tidak mau bersujud pada Nabi Adam karena merasa sombong dan menganggap dirinya lah yang paling baik. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 34, โDan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.โKetika mendengarnya, Allah SWT murka. Lalu, mengutuk hingga mengeluarkan iblis dari surga. Iblis yang rela diusir tersebut pun memohon kepada Allah SWT untuk dibiarkan hidup dengan umur panjang hingga hari kiamat tiba. Masih dalam sifatnya yang jahat, iblis kemudian bertekad dan bersumpah untuk menyesatkan Nabi Adam beserta keturunannya agar berbuat dosa pada Allah SWT. Editors' Picks4. Dahulu, Nabi Adam tinggal di IslamiDalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Nabi Adam memiliki tinggi hingga 60 hasta dengan rambut yang lebat. โSesungguhnya, Allah telah menciptakan Adam dalam bentuk seorang laki-laki yang tubuhnya sangat tinggi dan rambutnya sangat lebat. Tubuhnya seperti buah kurma yang menjulang sangat tinggi.โSebagai makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari malaikat dan iblis, Nabi Adam diberkahi dengan akal, nafsu, ilmu, dan hikmah. Allah SWT juga mengajarkan nama-nama benda yang dilihatnya ketika hidup di surga. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 31 yang artinya, โDan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!"โKemudian, Adam menyebutkan nama-nama benda yang dimaksud sehingga malaikat pun kagum seraya memberi hormat padanya. Surga, tempat tinggal Nabi Adam ini terasa sangat indah, damai, dan nyaman untuk dihuni. Segala kebutuhannya juga terpenuhi dengan baik. Namun, ada satu hal yang membuat Nabi Adam merasa kurang. Nabi Adam kesepian karena tidak memilikin teman. Padahal, semua makhluk di surga saling berpasangan. 5. Allah SWT menciptakan Hawa sebagai teman hidup Nabi IslamiSebagai Sang Maha Tahu atas segala sesuatu, termasuk perasaan dalam hati makhluk-Nya. Allah SWT pun menciptakan manusia kembali sebagai teman dan pasangan untuk Nabi Adam. Ketika Nabi Adam tertidur, Allah SWT menciptakan manusia lain berjenis kelamin perempuan bernama Hawa, dari tulang rusuk Nabi Adam. Saat terbangun, Nabi Adam pun terkejut akan kehadiran Hawa dan merasa senang ketika mengetahui bahwa Hawa datang sebagai teman hidupnya. Dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 1, Allah SWT berfirman yang artinya, โWahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari diri-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.โKemudian, Allah SWT persilakan Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga untuk menikmati semua nikmat-Nya. Hanya saja, Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati salah satu pohon di dalam Nabi Adam dan Hawa terbuai bujukan IslamiAllah SWT menjelaskan dalam Alquran Surah Al-Araf ayat 19 yang artinya, โWahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. Apabila didekati kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.โPohon yang dimaksud adalah pohon buah khuldi. Namun, Nabi Adam dan Hawa tidak bisa menepati janjinya pada Allah SWT sehingga melanggar perintah dengan memakan buah khuldi. Hal ini karena adanya bujukan dan rayuan dari iblis. Saat iblis yang terusir kembali masuk ke surga, iblis berusaha keras menyesatkan Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah khuldi. Meski usahanya meyakinkan Nabi Adam dan Hawa berulang kali ditolak, iblis tidak tinggak diam. Iblis kembali membisikkan tipu muslihatnya kepada Nabi Adam dan Hawa. Hingga akhirnya memetik dan memakan buah khuldi. Peristiwa tersebut diterangkan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 36 yang artinya, โLalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya di sana surga. Dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan."โUsai memakan buah khuldi, Adam dan Hawa menyesal dan seluruh auratnya terbuka. Keduanya kebingungan dan berjalan kesana-kemari sekaligus berusaha menutup aurat mereka dengan dedaunan surga. 7. Nabi Adam, Hawa, dan iblis turun ke IslamiKeduanya berkata, โYa Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.โMeski Nabi Adam dan Hawa telah berusaha memohon ampunan dan Allah SWT memaafkan serta menerima tobatnya, tetapi keputusan untuk keluar dari surga tidak dapat dihindari. Allah SWT tetap mengeluarkan Nabi Adam dan Hawa dari surga yang penuh dengan kenikmatan. Hal ini sesuai dengan kehendakNya yang menciptakan manusia sebagai pengatur atau pengelola di bumi. Iblis pun kembali terusir dari surga dan harus hidup di bumi meski pada alam yang berbeda dengan manusia. Di bumi inilah, manusia hidup, mati, dan dibangkitkan oleh Allah SWT. Selain itu, di bumi juga lah iblis akan terus merayu dan menggoda untuk membawa manusia ke dalam keburukan. Sebagaimana sumpah iblis dalam Alquran Surah Al-Araf ayat 16โ17 yang artinya, โIblis menjawab, Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.โNamun, jika manusia senantiasa mengikuti petunjuk dari Allah SWT dan berada dalam jalan yang lurus, yaitu ajaran agama, niscaya akan selamat dari tipu daya iblis. Seperti firman-Nya dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 38โ39 yang artinyaโKami berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.โ8. Setelah berhasil bertemu, kehidupan di bumi pun IslamiAkhirnya, Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke muka bumi dalam keadaan terpisah. Keduanya berpencar dan saling mencari dalam waktu yang sangat lama. Belum lagi, banyak rintangan yang dilalui karena pada saat itu keadaan bumi cukup menyeramkan dan tidak ada manusia. Digambarkan bahwa keadaan bumi terdiri dari gunung-gunung yang menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, sungai-sungai besar maupun kecil membentang, hutan belantara lebat, semak-semak membelukar, dan binatang buas berkeliaran. Selain itu, terdapat tantangan lain, berupa angin, badai, petir, hujan, panas matahari, gempa, topan, dan gejala alam lainnya. Meski dipenuhi hambatan, Allah SWT telah menganugrahkan Nabi Adam dan Hawa akal sehat untuk mengatasi kesulitan hidupnya di dunia. Setelah bertahun-tahun lamanya, keduanya pun dipertemukan oleh Allah SWT di Jabal Rahmah, sebuah bukit yang kerap disebut gunung. Tepatnya, di dekat Padang Arafah. Peristiwa bertemunya kembali antara Nabi Adam dan Hawa kemudian diperingati setiap tahunya oleh umat Islam seluruh dunia. Dengan cara wukuf di Padang Arafah bagi yang menjalankan ibadah haji dan puasa di hari Arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah haji. Setelah itu, Nabi Adam bersama Hawa memulai kehidupan baru di muka bumi dan menjalani peran sebagai cikal bakal manusia. Diceritakan bahwa keduanya hidup di goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan. Adanya akal yang diberikan Allah SWT membuat Nabi Adam dan Hawa mulai mampu mengelola alam di sekitar. Hingga seiring berjalannya waktu, mereka juga dikaruniai anak. Setiap Hawa melahirkan, anaknya selalu kembar, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tahun pertama, anak laki-laki tersebut diberi nama Qabil. Sementara anak perempuan bernama Iqlima. Di tahun berikutnya, Nabi Adam dan Hawa kembali dikaruniai anak kembar. Dengan nama Habil dan Labuda. Baik Nabi Adam dan Hawa, mereka bekerjasama dalam membesarkan anak-anak kembarnya. Keduanya nemberikan kasih sayang serta pendidikan yang adil, tanpa harapan, anak-anaknya ini bisa memiliki keturunan lain secara luas untuk mengisi dan memakmurkan bumi Allah SWT. Itulah cerita singkat mengenai kisah Nabi Adam. Semoga Mama dan Papa yang menceritakan kisah ini pada anak-anak bisa mengambil hikmahnya. Selain itu, juga meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT. Baca jugaMengajarkan Perbedaan Nabi dan Rasul pada Anak25 Nama Nabi dan Rasul yang Harus Dihafal Anak dalam Agama IslamKisah Nabi Ibrahim sebagai Sejarah Islam Hari Raya Idul Adha
JAKARTA - Allah Swt. berfirman, Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam Habil dan Qabil menurut yang sebenarnya, ketika ke duanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Qabil. Ia berkata Qabil, "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil, "Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang orang yang bertakwa," al-Ma'idah [5] 27. Disebutkan bahwa Hawa melahirkan putra kembar, yakni Habil dan Iklima. Dari kehamilan berikutnya, Hawa melahirkan Qabil dengan Ludza. Perlu diketahui, Ludza adalah putri Adam yang paling cantik dan dikhawatirkan sang ayah akan mengundang fitnah. Suatu ketika, Adam berkata kepada kedua putranya. "Aku ingin menikahkanmu, Habil, dengan Ludza. Dan akan menikahkanmu, Qabil dengan Iqlima." Namun, Qabil menolak, "Aku tidak rela dinikahkan dengan saudara perempuan Habil yang jelek itu. Aku ingin menikah dengan sau dariku sendiri yang cantik Ludza." Kemudian, Adam berkata, "Jika begitu, aku akan mengundinya di antara kalian berdua." Lihat Ni'matullah al-Jazairi, Qas hash al-Anbiya, hal. 74; Ibnu Katsir, Qashash al-Anbiya', hal. 53; Sayyid Quthub, Qashash al-Qur'an min Zhilal al-Quran, 1/20. Allah tidak menyebut nama Iklima dalam kitab-Nya secara eksplisit. Tidak pula memberi isyarat dengan sifat tertentu. Namun, para ahli tafsir mengemukakan penyebab diadakannya kurban adalah karena setiap kehamilannya Siti Hawa melahirkan dua anak kembar, laki-laki dan perempuan. Aturannya, anak laki-laki harus menikah dengan anak perempuan dari kehamilan yang lain. Sebab, tidak mungkin saudaranya harus mengandung anak saudara sekandungnya. Disebutkan, saudara perempuan yang sekandung dengan Qabil adalah gadis cantik bernama Iklima. Sedangkan saudara perempuan yang sekandung dengan Habil bernama Labuda. Hanya saja, ia tak secantik Iklima. Kemudian, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Adam as untuk menikahkan keduanya secara silang dengan saudara perempuan mereka. Oleh karena saudara kembar Qabil lebih cantik daripada saudara kembar Habil, Qabil pun mulai iri dan kesal kepada Habil. sumber Ensiklopedia Wanita Al-Qur'an oleh Imad al-Hilali terbitan Qaf Media Kreativa
kisah azura putri nabi adam