Serudari kejauhan mengabarkan pemimpin pasukan mati. Telah tiada maksudnya. -tokoh penyihir dalam kisah peperangan di negeri dongeng tak ubahnya tokoh-tokoh penyihir baik dan jahat dalam film Lord Of The Ring." Jawab Topan. Sepertinya ada hantu anak-anak di dalam bunker bawah tanah itu. Topan dan Kim mengira itu hantunya saudarinya Denganmenyaksikan trilogi Lord of The Ring, anak tertarik mempelajari mitologi yang bisa dikaitkan dengan sejarah dan budaya. Bila anak sudah lebih dewasa film-film epik seperti Gladiator, Braveheart , sampai Letters From Iwo Jima , jelas akan menambah wawasannya. 1 Wanita "Ananah" : wanita yang banyak mengeluh. Apa yang diberi atau dilakukan suami untuk rumah tangganya semua tidak suka dan tidak berpuas hati. 2. Wanita "Mananah" : wanita yang suka meniadakan usaha dan jasa suami, akan tetapi sebaliknya menepuk dada dialah yang banyak berkorban untuk membangun rumah tangga. 3 Lord of The Ring Online (2007) Satu lagi game buatan Turbine Entertainment yang mungkin merupakan game MMORPG paling popular dengan map terluas yaitu sekitar 30.000 mili persegi atau sekitar 77.700 km persegi. Sesuai namanya game ini berdasarkan film (atau buku) LOTR dan juga The Hobbit, baik ras seperti Dwarf, Elf, Beorning, Manusia ataupun 2 Sempat mau dilamar Ovi Rangkuti. Sementara itu, Anya Geraldine mengaku sempat akan dilamar oleh mantan kekasihnya, Ovi Rangkuti. Baca juga: Anya Geraldine Ungkap Hal Pembeda dari Pacar dan Mantan-mantannya "Sebenarnya kalau kayak diajak nikah gitu aku tuh sama mantan aku yang terakhir, Ovi, sama dia ulang tahun tahun lalu tadinya aku mau cara membedakan oli yamalube asli dan palsu. The Lord of the Rings adalah waralaba film yang mengadaptasi kisah kompleks dari novel klasik karya Tolkien yang legendaris. Walaupun yang baru bisa diwujudkan ke layar lebar baru trilogi The Lord of the Rings dan The Hobbit, pada kenyataannya kisah asli TLOTR jauh lebih besar dari yang terlihat. Selain semesta yang sangat besar, timeline-nya sendiri terbentang dari Zaman Pertama, Zaman Kedua, Zaman Ketiga, dan Zaman Keempat, di mana pada masing-masing zaman tersebut ada banyak sekali pertempuran. Dan dari sekian banyak pertempuran, lima di antaranya adalah yang paling epik. Pertempuran apa saja itu? Simak di bawah ini, Geeks. Battle of the Pelennor Fields Zaman Ketiga 3019 Battle of the Pelennor Fields adalah pertempuran yang terjadi di ibu kota Gondor, yaitu Minas Tirith. Itulah mengapa pertempuran paling penting di Zaman Ketiga ini sering disebut juga sebagai Pertempuran Minas Tirith. Pertempuran ini melibatkan sekitar manusia melawan pasukan Sauron yang terdiri dari gajah raksasa mumakil, orc, uruk-hai, troll raksasa, dan para manusia jahat. Jika dilihat dari standar Dark Lord Sauron sebenarnya BotPF adalah pertempuran yang sangat mudah baginya, tetapi ternyata dia salah memperhitungkan bahwa para manusia jauh lebih tangguh dari yang dia kira. Saat hampir kalah, Aragon datang bersama pasukan hantu yang langsung meratakan semua pasukan Sauron tanpa menyisakan satu orang pun. Battle of the Hornburg Zaman Ketiga 3019 Pada Zaman Ketiga, rangkaian pertempuran yang terjadi di Middle-Earth disebut dengan War of the Rings, karena pada saat itu Sauron melakukan banyak pertempuran untuk mencari Power Ring miliknya yang sempat diambil oleh Isildur. Dan Battle of the Hornbug adalah pertempuran besar pertama yang terjadi di era War of the Rings. Sebelum pertempuran besar terjadi di Minas Tirith, Battle of the Hornbug lebih dahulu pecah karena pasukan penyihir Saruman the White yang terdiri dari uruk-hai menyerang Helm’s Deep yang hanya mempunyai beberapa ratus pasukan Rohan saja. Untungnya, para manusia dibantu oleh para pohon hidup yang disebut Huorn, di mana banyak sekali uruk-hai yang berhasil diratakan oleh Huorn, sedangkang sisanya melarikan diri karena ketakutan. Sebagai pertempuran yang memang sudah direncanakan sejak awal, Battle of Azanulbizar tetap berhasil mengejutkan para penggemar dengan skalanya yang besar. BoA merupakan pertempuran terakhir antara dwarf dan orc yang terjadi pada Zaman Ketiga. Alasan mengapa BoA termasuk perang berskala besar karena pertempurannya yang diikuti oleh dwarf melawan orc. Pada akhirnya pertempuran dimenangkan oleh dwarf, tetapi karena korban yang berjatuhan terlalu banyak, para dwarf yang tersisa memutuskan untuk mengadakan pemakaman dengan membakar medan perang. Sulit untuk melupakan pertempuran yang satu ini, mengingat War of the Last Alliance menjadi adegan pembuka trilogi film The Lord of The Rings. Pada pertempuran ini, raja manusia Elendil dan raja elf Gil-Galad memimpin pasukan aliansi manusia, elf, dan dwarf untuk menyerbu Dark Lord Sauron di Mordor. Dalam prosesnya Sauron turun langsung ke pertempuran dan berduel dengan Eledil dan Gil-Galad. Meskipun sempat memberikan perlawanan, sayangnya, kedua raja tersebut dibunuh oleh Sauron. Dan ketika Sauron masih dalam keadaan lemah, Isildur langsung menebas jari Sauron dan mengambil Power Ring-nya. Berakhirnya War of the Last Alliance menandai bahwa Zaman Kedua juga telah berakhir, dan untuk pertama kalinya Sauron berkuasa di Middle-Earth tanpa Power Ring miliknya, di mana hal tersebut membuatnya sangat gelisah. War of Wrath Zaman Pertama 545 – 587 Pertempuran paling besar dalam sejarah novel klasik Tolkien adalah War of Wrath yang juga disebut The Great Battle. WoW adalah pertempuran antara ras pencipta yang disebut Valar melawan pasukan Morgoth yang berakhir dengan kekalahan Dark Lord Morgoth dan pengusirannya dari alam semesta Eä. Pertempuran super epik ini dimulai ketika Eärendil pergi untuk meyakinkan para Valar untuk membantu mereka melawan Morgoth yang hampir menaklukkan seluruh Beleriand. Valar yang setuju kemudian mengirim pasukan dalam jumlah besar yang terdiri dari Valar sendiri, bersama elf, manusia, dwarf, maiar, dan elang raksasa. Selama 42 tahun Zaman Pertama 545 – 587, mereka bertempur dan akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Morgoth yang pada saat itu terdiri dari jutaan orc, troll, balrog, manusia serigala, laba-laba raksasa, naga, vampir, dan banyak makhluk menyeramkan lainnya. Itulah lima pertempuran paling epik yang terjadi di sepanjang sejarah The Lord of the Rings. Mungkin selain pertempuran di daftar ini masih ada pertempuran lain yang skalanya lebih besar dan melibatkan lebih banyak pasukan, tetapi jika dilihat dari segi dampak dan kedahsyatan pertempurannya tidak diragukan lagi bahwa lima pertempuran ini adalah yang paling epik, misalnya seperti War of Wrath yang pada akhirnya membuat Dark Lord Morgoth diasingkan dari dunia, atau War of the Last Alliance yang menutup Zaman Kedua sekaligus memulai rangkaian pertempuran yang disebut War of the Rings. Explore Main Page Discuss All Pages Community Interactive Maps Recent Blog Posts New The Fall of Númenor The Art of the Manuscript The Nature of Middle-earth The Battle of Maldon Novels The Lord of the Rings The Hobbit The Fellowship of the Ring The Two Towers The Return of the King The Silmarillion The Children of Húrin Reference works‎ The Atlas of Middle-earth The History of The Lord of the Rings The Complete Guide to Middle-earth A Reader's Companion More The History of Middle-earth‎ The Lost Road and Other Writings The Book of Lost Tales I The Book of Lost Tales II The Lays of Beleriand The War of the Jewels Secondary lit. In-universe books Red Book of Westmarch Old Words and Names in the Shire Yearbook of Tuckborough Book of Mazarbul Herblore of the Shire Golden Book Ring bearers‎ Frodo Baggins Bilbo Baggins Thrór Galadriel Gandalf More Villains Shelob Gothmog Lieutenant of Morgul Khamûl Carcharoth Draugluin Gothmog Balrog Dragons LOTR Legolas Gandalf Faramir Aragorn Frodo Gollum Ugluk More The Hobbit Beorn Bard Balin Bofur Dwalin Thorin II Oakenshield Master of Lake-town The Silmarillion Morgoth Melian Celebrimbor Finarfin Beren Túrin Turambar Manwë More Kings Denethor First Age Thorondor King of the Dead Kings of Gondor Kings of Arnor Kings of Rohan Bladorthin Characters category Characters by race Kings Villains Fellowship members Ring bearers Children Queens Tolkien 2019 The Lord of the Rings films The Fellowship of the Ring The Two Towers The Return of the King The Hobbit films An Unexpected Journey The Desolation of Smaug The Battle of the Five Armies The Rings of Power Episodes A Shadow of the Past Adrift Adar The Great Wave Partings Udûn The Eye Alloyed Canon characters Isildur Gil-galad Elendil Celebrimbor Ar-Pharazôn Tar-Míriel Durin III Original characters Adar Arondir Bronwyn Eärien Elanor Brandyfoot The Dweller The Stranger Theo Locations Forodwaith Khazad-dûm Lindon Númenor Armenelos Eregion Ost-in-Edhil Tirharad Objects of note Vilya Nenya Narya Palantíri Mithril Southlands hilt Two Trees of Valinor Nimloth Seasons Season One Season Two Games The Lord of the Rings Gollum Middle-earth Shadow of War Middle-earth Shadow of Mordor The Lord of the Rings Online The Lord of the Rings The Battle for Middle-earth II Film locations Filmmakers Peter Jackson Fran Walsh Philippa Boyens Barrie M. Osborne Guillermo del Toro Kate Madison Jules Bass Current policies Canon References Content Parameters Dates Improper words Spoilers Rules Administration Forum Blogs New articles Other websites Community content is available under CC-BY-SA unless otherwise noted. Fan Feed Sudah lama sejak tahun-tahun saya berseragam SMA membaca buku hebat karya John Ronald Reuel Tolkien atau lebih dikenal dengan atau Tolkien saja. Karyanya bukan sekedar buku tetapi juga dunia Tolkien yang bernama Middle-Earth. Sedangkan buku-bukunya yang terkenal adalah The Hobbit dan Trilogi The Lord of The Rings. Ada juga buku The Silmarillion yang merupakan prekuel Middle-Earth juga menarik untuk dibaca, ya, walau saya agak keteteran juga karena sampai saat ini belum selesai membacanya. Buku Pertama, The Fellowship of The Ring Bagi saya, buku Trilogi The Lord of The Rings adalah novel pertama yang saya baca. Di masa saya SMP, sudah ada novel Harry Potter yang merupakan novel laris. Sedangkan saya mengetahui The Lord of The Rings pertama kali pada ulasan di acara Cinema Cinema pada salah satu stasiun TV swasta. Saat itu, film pertama dari Trilogi berjudul The Fellowship of The Ring baru saja rilis. Seingat saya itu terjadi ketika saya masih SMP. Jadi, karena lebih sering membaca komik, saya kurang ngeh dengan film tersebut diadaptasi dari buku laris dan terkenal pada masanya. Buku Kedua, The Two Towers Karena Trilogi The Lord of The Rings adalah novel pertama yang saya baca, jadi ada kenangan yang masih tersimpan. Siapa yang merekomendasikan novel ini? Teman saya bernama Rian Rantaola, seorang yang gila baca, entah komik atau novel. Dialah yang meminjamkan buku The Fellowship of The Ring pada saya. Awal mula membaca novel. Tapi, saya kehilangan kontak dengan teman saya ini, padahal pada saat SMA dia ini yang jadi teman bahas komik atau novel The Lord of The Rings. Ya, kalau kau membaca blog ini, kawanku, kabar-kabarilah. Selain soal siapa yang pertama merekomendasi, saya selalu teringat musik yang menemani saya saat membaca novel The Lord of The Rings. Saat itu saya mendengarkan lagu-lagu Linkin Park pada album remix pertama mereka, Reanimation. Sehingga kalau saya mendengarkan lagu-lagu album Reanimation, teringat akan perjalanan Frodo Baggins dan kawan-kawan. Tapi saya tidak akan membahas mengenai kenangan lama. Banyak yang terjadi setelah itu. Novel Trilogi saya selesaikan dalam masa SMA saya, begitu juga semua film The Lord of The Rings karya Peter Jackson, baik yang versi bioskop maupun extended version. Begitu juga novel yang saya baca, bahkan berulang, menjadi bertambah. Terima kasih untuk momen itu. Tapi, saya belum pernah membaca Harry Potter malahan hahaha. Seperti di paragraf sebelumnya, saking senangnya dengan Trilogi The Lord of The Rings, baik buku dan film saya baca dan tonton sampai habis. Sayangnya, proporsi cukup timpang. Saya menonton film hingga berkali-kali, walau sadar bahwa cerita di film itu sungguh berbeda dengan apa yang di buku. Ada tokoh-tokoh yang ditiadakan dan ada tokoh-tokoh muncul dalam cerita yang tak semestinya. Begitu pula ceritanya yang sepertinya terburu-buru. Itu saya dapati ketika menonton film pertama The Lord of The Rings setelah saya membaca novelnya. Namun, pengaruh komik dan menariknya film karya Peter Jackson tersebut begitu mendistorsi, walau tak semuanya, kisah mengenai misi memusnahkan Cincin Penguasa. Dari 3 buku yang seharusnya, saya hanya punya 2. Karena buku pertama adalah pinjaman, yang seperti kebiasaan anak SMA kalo mau memiliki barang orang lain hasil pinjaman adalah pura-pura lupa. Buku kedua, The Two Towers, secepat mungkin saya beli sebelum film nya rilis, begitu pula buku ketiga, The Return of The King yang saya selesaikan sebelum film nya tayang perdana. Nasib dari dua buku tersebut adalah sebagai berikut. Buku The Two Towers sempat jadi sandera teman saya karena buku The Fellowship of The Ring belum kembali, yang akhirnya jadi milik saya karena diberikan di ujung cerita. Lalu buku tersebut berpindah ke sepupu saya, begitu pula buku ketiga yang nasibnya berakhir di perpustakaan sekolah karena disita! Buku pertama pemberian teman saya juga nasibnya tak diketahui karena saya pinjamkan juga. Akhirnya buku novel pertama yang saya baca bukan menjadi milik saya atau pemilik aslinya. Entah ini karma atau nasib? Akibatnya rasanya agak fatal ya. Karena saya terus menikmati aksi Viggo Mortensen dan Orlando Bloom di film Trilogi The Lord of The Rings yang membuat detil cerita sesungguhnya agak pudar. Seperti peristiwa di Burrow-Downs yang tak tampil di film, apakah Samwise Gamgee memang diusir oleh Frodo ketika di Cirith Ungol, dan banyak kisah lain yang pudar karena memang tidak diangkat di dalam film tersebut. Hanya kisah-kisah berpengaruh yang saya ingat dan berbeda dengan film seperti Pedang Patah yang sudah diperbaiki sejak awal, bukan pada saat menjelang perang. Atau pasukan hantu yang menerjang justru tidak hadir di Pelennor dalam bacaan. Setelah waktu berlalu, di mana saya kuliah dan bekerja, bahkan merantau, Trilogi The Lord of The Rings tak terlupakan. Ada niat untuk menonton berulang kali tapi tidak untuk membacanya sekali lagi. Seperti yang saya tulis di atas saya membaca lebih banyak buku, berbagai macam, tapi tidak lagi membaca The Lord of The Rings. Ingin membeli bukunya, tapi dananya malah untuk membeli buku lain. Sampai pada suatu kali, seorang wanita, yang saat ini menjadi isteri saya, memberikan hadiah ulang tahun 1 set buku The Lord of The Rings plus The Hobbit. Saya tidak akan mengulas mengenai ke 4 buku. Namun, kover buku tersebut adalah poster film dari The Hobbit maupun Trilogi The Lord of The Rings, so bisa dibilang ini buku cetakan baru kalau tidak salah cetakan ketujuh tahun 2012. 1 Set buku Tolkien ini sudah ada sekitar 8 tahun di lemari buku saya dan yang dibaca hanya The Hobbit, satu-satunya buku yang belum saya baca tapi film awalnya nya sudah saya tonton film dibuat Trilogi dengan banyak tokoh tambahan. Buku Ketiga, The Return of The King Sejak membaca The Hobbit, saya tidak lagi membaca The Lord of The Rings. Jikapun ada, saya hanya memilah-milah bagian mana yang menarik untuk dibaca, seperti Khazad-Dum atau Perang Pellenor. Saya juga menonton filmnya tidak sering. Tapi, saya tentu tidak meninggalkan petualangan Middle-Earth. Sebelum saya membaca lagi trilogi The Lord of The Rings, saya telah menambahkan 2 buku Middle-Earth seperti The Silmarillion dan Children of Hurin. Saya juga di awal tahun ini 2021 membeli Beren dan Luthien yang semoga bisa saya baca dan buat blog. Okay, setelah menulis bagian panjang yang adalah uneg-uneg masa lalu. Kali ini saya akan berbagi membaca buku Trilogi The Lord of The Rings yang berbeda. Ini memiliki sedikit kemiripan dengan apa yang saya tulis mengenai Narnia pada tulisan sebelumnya. Perbedaannya, jika pada Narnia yang memiliki 7 buku, lalu ada urutan baca yang kita bisa pilih. Entah urutan menurut waktu publisitasnya atau menurut urutan secara kronologikal ala Narnia. Dan itu menentukan jalan awal cerita mengenai Narnia. Sayangnya, saya baru menyelesaikan buku pertama dan sedang menjelang akhir buku kedua. Trilogi The Lord of The Rings sedikit berbeda. Ketika saya membaca pertama kali, buku The Fellowship of The Ring memiliki alur maju yang dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama disebut buku pertama, dan bagian kedua disebut buku kedua. Bagian pertama, menurut saya dibagi tiga bagian. Pertama adalah sekuel dari The Hobbit menceritakan kisah Bilbo Baggins sampai ia menghilang dan mewariskan kekayaannya, termasuk cincinnya pada Frodo. Bagian kedua adalah petualangan Frodo dan kawan Hobbit nya menuju Bree melalui jalan berputar. Lalu, bagian ketiga perjalanan rombongan Frodo bersama Strider menuju Rivendell. Bagian kedua dari buku The Fellowship of The Rings juga demikian. Alur maju. Dari titik mula di Rivendell, yaitu peristiwa siapa saja rombongan Penjaga Cincin yang akan melakukan perjalanan untuk misi menghancurkan Cincin Utama One Ring. Lalu bagian kedua yaitu perjalanan dari Rivendell sampai kejatuhan Gandalf, dan bagian ketiga di mana rombongan diambil alih oleh Aragorn di buku satu disebut Strider, di buku dua diungkap nama asli sekaligus mulai menggantikan nama Strider hingga rombongan terpecah dan diserang oleh gerombolan Orc. Tapi, para pembaca pemula The Lord of The Rings yang, sama seperti saya, dipengaruhi oleh sinema karya Peter Jackson atau mungkin permainan, yang saya tidak pernah main game TLOTR, akan cukup kaget ketika memasuki buku kedua, The Two Towers, dan 2/3 buku ketiga, The Return of The King. Mengapa? Karena para pengembara terpecah menjadi dua kelompok di bagian akhir buku pertama. Karena perpecahan maaf spoiler maka pada buku kedua dan sebagian besar buku ketiga ditulis berdasarkan perjalanan dua kelompok tersebut. Nah, sedikit berbagi. Pada saat saya membaca pertama, saya agak terkejut ketika selesai membaca buku ketiga bagian pertama buku kedua. Itu terjadi karena alur kedua kelompok sangat berbeda. Kelompok pertama begitu cepat dan dinamis, sedangkan kelompok kedua begitu lambat dan cukup gelap. Nah, karena itulah saya menulis blog ini. Berbagi urutan baca yang enak untuk diikuti. Saya tidak menelitinya sendiri, tetapi ada bantuan dari aplikasi Quora ketika mencarinya. Mengapa saya mencarinya? Karena saya ingin membaca tapi terbentur dengan sikap ogah-ogahan ketika bertemu alur lambat dan statis, sehingga membacanya kurang menggebu-gebu. Dan saya berbagi setelah saya mengikuti urutan saat membacanya lagi baru-baru ini. Tentu saja saya harus berterima kasih pada akun Quora tersebut. Urutannya sebagai berikut 1. Buku The Fellowship of The Ring, seluruhnya alur maju, dan dapat dibaca secara berurutan. 2. Buku The The Two Towers di sini akan disebut buku 3 dan buku 4 dan The Return of The King buku 5 dan buku 6. Dan, saya minta maaf terlebih dahulu jika mungkin ada spoiler yang dibagikan. Juga, karena bagian ini agak panjang jadi ada di paragraf yang beda. Urutan Kronologis buku The Two Towers dan The Return of The King menurut penyelidikan oleh sebuah akun yang saya lupa namanya di aplikasi Quora. 1. Kematian Boromir Buku 3 / Ch. 1 2. Pasukan Urukhai B. 3 / Ch. 3 3. Smeagol Dijinakkan B. 4 / Ch. 1 4. Penunggang Rohan B. 3 / Ch. 2 5. Treebeard B. 3 / Ch. 4 6. Melintasi Rawa-rawa B. 4 / Ch. 2 7. Penunggang Putih B. 3 / Ch. 5 8. Raja Balairung Emas B. 3 / Ch. 6 9. Helm’s Deep B. 3 / Ch. 7 10. Gerbang Hitam Tertutup B. 4 / Ch. 3 11. Jalan ke Isengard B. 3/ Ch. 8 12. Banjir Besar B. 3 / Ch. 9 13. Suara Saruman B. 3 / Ch. 10 14. Palantir B. 3 / Ch. 11 15. Bumbu Masak & Kelinci Rebus B. 4 / Ch. 4 16. Keberangkatan Rombongan Kelabu B. 5 / Ch. 2 17. Minas Tirith B. 5 / Ch. 1 18. Jendela Yang Mengahadap Barat B. 4 / Ch. 5 19. Kolam Terlarang B. 4 / Ch. 6 20. Perjalanan ke Persimpangan B. 4 / Ch. 7 21. Apel Siaga di Rohan B. 5 / Ch. 3 22. Tangga Cirith Ungol B. 4 / Ch. 8 23. Sarang Shelob B. 4 / Ch. 9 24. Pilihan Master Samwise B. 4 / Ch. 10 25. Penyerbuan Gondor atau Perjalanan Kaum Rohirrim B. 5 / Ch. 4 atau Ch. 5. Kedua bagian ini secara kronologis hampir berbarengan. Jadi terserah, mana dahulu yang mau dibaca. Kalo saya memilih Perjalanan Kaum Rohirrim karena sebelumnya bagian Apel Siaga di Rohan. 26. Menara Cirith Ungol B. 6 / Ch. 1 27. Pertempuran di Padang Pelennor B. 5 / Ch. 6 28. Api Denethor B. 5 / Ch. 7 29. Rumah Penyembuhan B. 5 / Ch. 8 30. Perbincangan Terakhir B. 5 / Ch. 9 31. Negeri Bayang-Bayang B. 6 / Ch. 2 32. Gerbang Hitam Terbuka B. 5 / Ch. 10 33. Gunung Maut B. 6 / Ch. 3 34. Mulai dari Buku 6 Chapter 4, Alur kisah kembali maju hingga chapter terakhir. Penggemar buku Trilogi The Lord of The Rings cukup banyak, saya tidak tahu di Indonesia seberapa banyak. Tapi, jika dilihat dari edisi cetakan di buku yang saya miliki sudah sampai pada cetakan ke 7 pada tahun 2012. Dan, urutan kronologis itu saya bagikan, mungkin berguna bagi mereka yang baru dan menjadi pembaca seperti saya. Namun ada juga yang menikmati dengan cara yang beda. Setidaknya saya hanya berusaha berbagi hal yang bisa berguna ketika membaca trilogi buku ini. Okay. Terima kasih. Salam dari salah satu penggemar Middle-Earth. Lord of the Rings series muncul lebih dari satu dekade lalu sebagai film seri yang layak ditonton, bahkan hingga sekarang. Kehadirannya bahkan mampu menyaingi ketenaran Harry Potter yang punya fanbase besar. Kalau kamu lahir jauh setelah Lord of the Rings series muncul di Indonesia, sebaiknya kalian menonton dulu. Aku nggak akan membahas film keren itu di sini karena itu adalah film yang wajib ditonton oleh para penikmat film, kalau kamu ingin menyematkan nama itu ke diri kalian. Kalau enggak, suit yang berlatar belakang abad pertengahan ini sangat kental dengan cerita tentang bangsa elf, para penyihir, dan para kesatria ahli pedang. Kamu juga akan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dengan para kurcaci dan makhluk-makhluk setiap cerita selalu ada sosok antagonis. Dalam lord of the rings movies, sosok itu bernama Sauron. Di ceritanya, Sauron memiliki sebuah cincin yang mengendalikan seluruh pemakai cincin yang terhubung dengan cincin itu. Bingung? Makanya tonton dulu!Di akhir cerita, si antagonis dikalahkan oleh umat manusia, bangsa elf, dan bangsa lainnya yang bersatu. Namun, apa yang terjadi pada Nazgul, anak buah Sauron yang paling berbahaya, setelah Cincin Utama milik Sauron dihancurkan yang juga mengakibatkan kehancuran pemiliknya? Itu yang akan kita bahas cerita yang ditulis oleh Tolkien, pengarang novel dengan judul yang sama, Sauron adalah penjahat utama dalam novel seri ini. Ia mengamati seluruh kerusakan yang ditimbulkan oleh kehendak gelapnya dari puncak menara di begitu, ia tak lebih dari sekadar sosok berwujud mata besar setelah dikutuk oleh Lady Galadriel dalam film seri "The Hobbit" nah, kamu juga harus nonton ini atas bentuknya yang hampir tak berwujud itu, ia memiliki penganut dan pelayan yang menjalankan semua misi jahatnya, dan sosok yang memimpin mereka adalah Nazgul yang secara harfiah berarti hantu pembawa salah satu mereka yang sangat banyak itu berawal dari niatan Sauron yang ingin menjerat semua penguasa bangsa Elf, kurcaci, dan manusia dengan memberi mereka Cincin Kekuatan. Yang paling mudah terpengaruh oleh kekuatan cincin itu adalah sembilan raja dari bangsa manusia yang mengubah mereka menjadi pasukan hantu mengerikan paling banyak muncul dalam The Lord of the Rings The Fellowship of the Ring. Di seri pertama itu, ia muncul ketika Frodo baru saja mendapatkan tugas dari Gandalf untuk membawa Cincin Utama ke tempat yang aman. Frodo dan beberapa temannya terus menjadi buruan Nazgul yang bertugas untuk merebut kembali cincin itu agar Tuan mereka bisa kembali ke wujud keberadaan mereka bisa berakhir setelah mereka dihanyutkan oleh Arwen dengan kekuatannya memanggil roh air di sungai Fords of Bruinen di dekat Rivendell. Namun, mereka semua berhasil selamat dan ikut andil dalam peperangan besar antara bangsa Orc dan peperangan yang terjadi di Lord of the Rings series terakhir, salah satu Nazgul yang awalnya adalah Raja Penyihir dari Angmar telah dikalahkan oleh Eowyn dan Merry. Namun, hilangnya kedelapan Nazgul lainnya masih menjadi misteri. Setelah hancurnya Cincin Utama, ke mana pasukan Sauron lainnya? Untuk memahami takdir dari pada Nazgul itu, sangat penting mengukur seberapa jauh keterhubungan mereka dengan Sauron. Penguasa Gelap itu menggunakan "Cincin Utama untuk menguasai mereka semua" untuk mengubah kesembilan raja dari bangsa manusia yang menerima Cincin hal tersebut membuat mereka sukses menjadi sosok imortal, para Nazgul secara alami terhubung pada Tuannya. Oleh karena itu, ketika Sauron berada pada titik terlemahnya, para Nazgul tidak menampakkan hidungnya. Namun, ketika Sauron mulai mengumpulkan kekuatan sekali lagi, mereka juga kembali menampakkan begitu, bisa diartikan bahwa ketika Cincin Utama telah dihancurkan oleh Frodo dan Sam di Gunung Mordor, para Nazgul tidak lagi ada wujudnya di dunia. Pasalnya, tidak ada lagi kekuatan yang mengikat jiwa hantu mereka di dunia manusia. Itu artinya sihir yang mengikat mereka juga ikut hancur bersama leburnya cincin emas itu di dalam sendiri sebenarnya tidak mati dengan hancurnya cincin itu. Seperti diceritakan sebelumnya, ia sebenarnya sudah hancur oleh kekuatan Lady Galadriel. Tolkien juga menggambarkan bahwa kekuatan tokoh antagonis ini sendiri sudah hampir binasa hingga hampir tak ada kesempatan bagi dirinya untuk kembali hidup lagi. Namun, selalu ada kesempatan kecil untuknya hidup dari menyatunya Cincin Utama itu dengan itu, keberadaan Nazgul sangat bergantung pada Tuannya. Meleburnya Cincin Utama tidak hanya menghancurkan perhiasan kecil itu tetapi juga segalanya yang dibuat dengan memanfaatkan kekuatannya sehingga menghapuskan keberadaan para hantu itu dari muka para hantu pembawa cincin itu selamat dari kekalahan Sauron yang pertama di tangan Isildur, cincin itu masih ada. Hal itulah yang menjelaskan kenapa Nazgul bisa kembali di sisi Tuannya di seri dari Nazgul diceritakan lebih jelas di versi bukunya daripada di versi filmnya. Setelah cincin itu jatuh ke dalam magma, kamu hanya akan melihat beberapa binatang buas tunggangan Nazgul dihujani reruntuhan Mordor yang mulai hancur. Namun, kamu nggak bisa tahu apakah mereka akhirnya tetap hidup atau ikut mati bersama novelnya, Nazgul memang dijatuhi reruntuhan Mordor yang longsor melalui deskripsinya yang mengatakan bahwa para hantu pembawa cincin itu "terjebak di reruntuhan berapi." Buku itu juga menuliskan bahwa mereka "reyot, rapuh, dan lenyap" yang menjelaskan dengan jelas bagaimana akhir dari pasukan Sauron itu di Lord of the Rings 2020, 6 September. Lord of the Rings What Happened to the Nazgul After Sauron's Defeat. Diakses pada 27 Januari 2021 dari Bagi penggemar genre middle-earth dan fantasi, pastinya kenal dengan The Lord of the Rings TLotR. Dengan aspek mistis dan cerita kepahlawanannya, karya sastra buatan Tolkien ini tak lekang oleh waktu. Bahkan, TLotR masih relevan dan menginspirasi banyak orang hingga saat tentang TLotR, kita umumnya teringat pada karakter-karakter seperti Gollum/Smeagol, Frodo, Sam, Gandalf, Gimli, Legolas, Saruman, atau Sauron. Merambah hingga ke dunia game, karakter TLotR lebih dari ini. Tidak hadir di film, 10 tokoh dari jagat TLotR ini hanya eksklusif di dunia TalionTalion dari Middle-Earth Shadow of Mordor di game Middle-Earth Shadow of Mordor 2014 dan Shadow of War 2017, Talion adalah karakter utama dan seorang ranger dari Gondor. Ia ditugaskan untuk menjaga Gerbang Hitam Mordor sebagai satu hari, pasukan Black Hand utusan Sauron membunuh Talion bersama istrinya, Ioreth, dan anaknya, Dirhael. Sesosok hantu pangeran Elf, Celembrimbor, memutuskan untuk membangkitkan Talion. Berbagi tubuh dengan Celembrimbor, Talion bersumpah untuk balas dendam terhadap cerita, Talion ternyata menjadi jahat karena cincin Isildur dan berubah menjadi Nazgûl, bawahan Sauron. Setelah Sauron takluk, Talion pun ikut wafat dan akhirnya bisa bergabung dengan keluarganya di alam CarnánCarnán adalah roh alam yang berpapasan dengan Talion/Celembrimbor di Hutan Núrn, Mordor, di Middle-Earth Shadow of War. Ia diyakini telah ada sejak Zaman Kedua saat ia mengalahkan Balrog Tar terlihat seperti Ent, Carnán bukan berasal dari ras Ent. Akan tetapi, ia mampu untuk berbicara Bahasa Ent. Selain memiliki kekuatan yang dahsyat, Carnán juga memiliki kemampuan berubah bentuk, dari makhluk lain seperti drake, caragor, dan graug hingga AgandaûrAgandaûr game The Lord of the Rings War in the North 2011 oleh Snowblind Studios, Agandaûr adalah karakter antagonis utama. Berasal dari ras Manusia, Agandaûr juga adalah salah satu tangan kanan militer game ini, Agandaûr ditugaskan oleh Sauron untuk memimpin pasukannya agar dapat menaklukkan rakyat-rakyat di daerah utara sesuai dengan judul game. Akhirnya, Agandaûr wafat seiring dengan kematian Sauron setelah Frodo menghancurkan cincin Sauron di Mount Doom, AndrielAndriel adalah salah satu karakter ras Elf dari game The Lord of the Rings War in the North. Ia adalah seorang Loremaster di Rivendell dan salah satu murid Lord game, Andriel digambarkan terampil menggunakan tongkat, baik dalam pertarungan jarak dekat maupun jarak jauh. Ia juga membantu karakter-karakter baik lainnya dalam menghadang pasukan Sauron di Perang HadhodHadhod adalah salah satu anggota party yang bisa kamu mainkan di game RPG The Lord of the Rings The Third Age 2004 oleh EA Games. Berasal dari ras Dwarf, Hadhod adalah anggota klan Fundin. Konon, ketiga putranya wafat di Pertambangan kemudian pergi ke Moria bersama dengan Elegost. Kemudian, ia bertemur dengan Berethor dan tokoh lainnya. Bersama, mereka berpetualang mengalahkan para troll gua. Seperti Gimli, Hadhod adalah seorang prajurit Dwarf yang kuat serta ahli dalam menggunakan kapak dan palu. Baca Juga Tahan Marah, Ini 10 Tokoh Video Game yang Paling Dibenci 6. HerionHerion di Middle-Earth Shadow of War, Herion adalah karakter yang tidak bisa dimainkan NPC. Ia adalah seorang sersan untuk pasukan Gondor dan bertugas di Minas Ithil sebelum jatuh ke tangan Witch-King Herion memiliki temperamen yang panas dan mudah marah. Hal ini menyebabkannya turun pangkat hingga dua kali selama dinas. Terakhir kali, Herion terlihat saat bertempur melawan pasukan Uruk, dan nasibnya tidak dijelaskan lebih IorethIoreth yang dijelaskan sebelumnya, Ioreth adalah istri Talion dalam duologi Middle-Earth. Ia lahir di Minas Tirith dari ayah bangsawan bernama Hallas. Meski tak disetujui ayahnya, Ioreth tetap menikahi lama, Ioreth diserang oleh bangsawan lain bernama Asgon. Talion kemudian membunuh Asgon untuk melindungi istrinya. Karena Ioreth sedang mengandung Dirhael, Hallas setuju untuk menempatkan Talion di Gerbang Hitam Mordor agar ia tak perlu tetapi, saat invasi Uruk, Ioreth dan Dirhael ditangkap dan dibunuh oleh Black Hand. Kematian Ioreth dan Dirhael menjadi motif balas dendam RatbagRatbag di Middle-Earth Shadow of Mordor, Ratbag adalah salah satu karakter yang ditemui Talion. Berasal dari ras Uruk, Ratbag menjadi bawahan Talion setelah merasa berhutang nyawa karena diselamatkan dari mata-mata di pasukan Sauron, Ratbag memberitahu Talion seluruh informasi mengenai 10 Uruk yang menjadi Warchiefs of Mordor. Bukan dibunuh oleh Hammer of Sauron, Ratbag kembali di Shadow of War dan memiliki bentengnya sendiri setelah menjadi Warchief di pasukan ÛshakÛshak Ratbag, Ûshak juga muncul di Middle-Earth Shadow of War. Berasal dari ras Uruk, Ûshak memiliki terkenal sebagai seorang penipu ulung. Ia tinggal di Mordor dan mengelola arena tempur bernama "The Circus".Dalam game, Ûshak membeli Serka dari kelompok Vanishing Sons dan membuatnya bertarung di The Circus. Akhirnya, saudara Serka, Baranor, datang menyelamatkannya dan membunuh Ûshak serta Tower of SauronTower of Sauron game Middle-Earth Shadow of Mordor, kita akan berhadapan dengan Tower of Sauron. Ia adalah salah satu dari tiga antagonis utama dan merupakan salah satu dari Black Captain bawahan Sauron yang paling asli karakter ini tidak diketahui, tetapi julukannya berasal dari perawakannya yang menjulang tinggi dan perawakannya yang jahat serta menakutkan berasal dari pengaruh gelap Sauron. Tower of Sauron memiliki senjata berbentuk dua kait besar yang ia gunakan bak kapak. Akhirnya, Tower of Sauron menemui ajalnya di ujung belati beberapa karakter The Lord of the Rings yang hanya muncul di game, tidak di film. Siapa sangka, karakter-karakter ini hanya diinspirasi oleh karya Tolkien, tetapi tidak canon. Dari karakter-karakter ini, mana yang pantas diangkat ke layar lebar atau seri? Baca Juga 10 Tempat di Game Star Wars yang Gak Ada di Filmnya

pasukan hantu lord of the ring